Serangan Ransomware, BI Pastikan Sistem RTGS dan Kliring Aman

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 05:43 WIB

Ilustrasi virus ransomware

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara memastikan sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) beroperasi secara normal atau tidak terganggu virus Ransomware berjenis WannaCry di beberapa negara termasuk Indonesia.

Ransomware diketahui menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau mengenkripsi semua file yang ada sehingga tak bisa diakses lagi. "Sampai kemarin bank-bank peserta RTGS dan Kliring itu belum ada bank-bank yang melaporkan bahwa sistemnya terkena serangan malware, kami juga sudah cek," ujarnya, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.

Baca: Rusia Jadi Target Paling Diincar Ransomware WannaCry?

Tirta menuturkan sebagai langkah antisipasi, BI juga telah melakukan update atau pembaharuan sistem dengan anti virus terbaru, yang disesuaikan dengan patch Windows. "Kami sudah update semua bahkan sampai ke kantor-kantor perwakilan semua sudah dicek dan menggunakan anti virus terbaru," katanya.

Tak hanya itu, Tirta mengatakan pihaknya juga telah mengimbau kepada perbankan peserta RTGS dan Kliring untuk melakukan pembaharuan sistem dan antisipasi langkah yang sama. "Kami memastikan juga untuk settlement atau penyelesaian transaksi dengan counter party kita yang berhubungan dengan sistem BI harus sudah upgrade sistem anti virusnya dengan sistem terbaru."

Simak: Heboh Serangan Ransomware WannaCry, Ini Saran BIN

Tirta berujar sejak tadi malam internal BI juga menghentikan operasional koneksi internet untuk sementara, baik komputer atau server individu maupun yang terkait dengan sistem dan transaksi. "Kami memang block dulu untuk arus keluar masuk, setelah dipastikan baik dan di-upgrade anti virus terbaru baru bisa connect lagi," ucapnya.

Terkait dengan ancaman malware tersebut, Tirta menuturkan tidak ada kerugian finansial yang dialami. "Nggak ada karena sistem transaksi jalan terus, semua masih normal."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya