TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memantau harga dan pasokan sejumlah kebutuhan pokok Jayapura guna memastikan wilayah Indonesia Timur tersebut siap menghadapi puasa dan lebaran 2017.

Berdasarkan kunjungannya di beberapa pasar di Papua, ia menyatakan dalam empat bulan ke depan, stok beras aman. Begitu juga dengan stok gula. Meski demikian untuk harga minyak goreng kemasan sederhana masih dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter.

“Kami sudah memberikan penugasan kepada Bulog untuk mendistribusikan gula di semua daerah di Papua, terutama di perbatasan. Selain itu kami akan minta agar minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 11 ribu per liter segera masuk ke pasar di Papua,” ujar Enggartiasto Lukita dalam siaran resminya, Kamis, 11 Mei 2017.

Baca: Pemerintah Bentuk Satgas Pangan Antisipasi Lonjakan Harga

Dalam pemantauan kali ini, Enggar Mendag juga mengunjungi gudang Bulog Divre Papua di Jayapura. Berdasarkan data Bulog per 9 Mei 2017, total stok beras untuk Bulog Divre Papua sebanyak 45 ribu ton untuk 4 bulan ke depan. Saat mengunjungi Pasar Rakyat Sentral Hamadi, Jayapura, Enggar menyatakan harga-harga bahan pokok terpantau stabil bila dibandingkan pekan lalu. Beras medium pada kisaran Rp 11.000 per kg, tepung terigu Rp 9.000 per kg, minyak goreng curah Rp 11.700 per liter, dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 15.000 per liter.

Lalu daging sapi Rp 130.000 per kg, daging ayam Rp 38.000 per kg, telur ayam Rp 32.000 per kg, cabai merah keriting Rp 40.000 per kg, dan bawang merah lokal Rp 40.000 per kg. Adapun komoditas yang naik harganya hanya bawang putih dari Rp 45.000 per kg menjadi Rp 55.000 per kg.

Lihat: Kementerian Pertanian Klaim Produksi Pangan Meningkat

Selain kunjungan ke gudang Bulog Divre Papua, Enggar juga menggelar rapat koordinasi yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Rakor tersebut membahas kesiapan kota dan kabupaten serta Provinsi Papua dalam mengendalikan inflasi di Papua, terutama saat menjelang bulan puasa dan Lebaran tahun ini.

Menurut Enggar, pemerintah telah mengambil langkah antisipatif untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran 2017, yaitu dengan mengidentifikasi ketersediaan stok dan harga bahan pokok, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Selain itu, diperlukan juga identifikasi langkah-langkah kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha bapok, terutama untuk menghindari terjadinya kekurangan stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi.

Enggar juga menekankan pentingnya pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang-barang kedaluwarsa, barang impor selundupan, dan barang yang tidak aman dikonsumsi.

DESTRIANITA