Tekan Deforestasi, Jerman Dukung Moratorium Sawit RI

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 23:02 WIB

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Republik Federal Jerman mendukung kebijakan-kebijakan yang digulirkan pemerintah Indonesia untuk mengurangi deforestasi dan degradasi hutan.


“Keputusan Anda untuk memoratorium deforestasi dari perkebunan kelapa sawit dan melindungi serta mempertahankan gambut akan menjadi contoh untuk negara lain,” kata State Secretary of Germany Federal Ministry for Environment Jochen Flasbarth ke hadapan delegasi Indonesia dalam Bonn Challenge Asia Pacific Regional-Asia High Level Roundtable Meeting di Palembang, Rabu, 10 Mei 2017.



Jauh sebelum moratorium sawit dan gambut, Jochen juga mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam mekanisme Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) dan REDD Plus. Teranyar, Indonesia juga turut bergabung dalam Bonn Challenge yang dirintis oleh Jerman.


Jochen menyebutkan setiap negara menghadapi tantangan berbeda-beda dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Bagi Indonesia dan negara berkembang di Afrika dan Amerika Selatan, tantangan itu adalah menekan deforestasi.


“Banyak isu yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hadi Daryanto mengklaim sejak kebijakan moratorium gambut dan hutan alam diberlakukan pada 2011, sekitar 66,4 juta ha kawasan hutan dapat dipertahankan fungsinya. Namun, pemerintah masih membuka izin bagi bisnis restorasi ekosistem.


“Dari 2007 sampai sekarang ada 16 konsesi restorasi ekosistem yang diberikan. Luasnya 623.000 ha yang terletak di Sumatra dan Kalimantan,” katanya di tempat yang sama.


Sementara itu, Deputy Chief of Mission Royal Norwegian Embassy in Indonesia Hilde Solbakken mengatakan selama ini isu-isu lingkungan kerap didikotomikan dengan pertumbuhan ekonomi. Namun, dia mengatakan sejumlah negara berhasil menunjukkan bahwasanya praktik bisnis pro lingkungan tidak membuat pertumbuhan ekonomi serta-merta turun.


Hilde mengakui laju pertambahan penduduk membuat kebutuhan akan sumber daya alam dan pangan meningkat. Namun, dia mengingatkan pula bahwa dunia berkewajiban untuk menekan emisi karbon agar perubahan iklim urung terjadi.


“Opsi paling mudah adalah mempertahankan hutan. Opsi kedua adalah merestorasi hutan terdegradasi,” ucapnya.


Untuk itu, Hilde mengatakan kerja sama multipihak untuk menekan deforestasi mutlak diperlukan. Selain pelaku industri, masyarakat adat, dan pemerintah, Indonesia juga membutuhkan dukungan dari komunitas internasional.


BISNIS.COM

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

9 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

10 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

17 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

17 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya