Rusia Tawari Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 13:43 WIB

Presiden Joko Widodo, didampingi Menko bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit 5 & 6 PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong disela-sela peresmian di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, 27 Desember 2016. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan nuklir milik pemerintah Rusia, Rosatom, menawari pemerintah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Hari ini, perwakilan Rosatom mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan untuk membahas tawaran tersebut.

"Mereka usulkan turnkey project untuk nuclear power plat. Yang cocok di pulau-pulau yang tidak ada gempa bumi, seperti Bangka dan Kalimantan Timur," kata Luhut usai pertemuan tersebut di Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2017.

Baca: Menteri Riset Katakan Bangka Belitung Layak Dibangun PLTN

Menurut Luhut, usulan tersebut masih akan dikaji terlebih dahulu oleh pemerintah. "Kalau pun iya, itu butuh waktu sepuluh tahun prosesnya. Jadi kita belum tentukan. Kita juga belum siap, (mesti) sosialisasi ke masyarakat. Jadi butuh waktu untuk itu," ujarnya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar sepakat dengan Luhut. Menurut dia, pemerintah mesti mengkaji apakah masyarakat sudah siap dengan teknologi nuklir. "Penerimaan publik terhadap nuklir ini yang perlu kita bangun," tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga mesti mengkaji permintaan terhadap nuklir. Saat ini, permintaan listrik terbesar ada di Jawa dan Bali. "Yang dia ajukan Bangka, Batam, dan Kalimantan Timur. Kalau Bangka, demand-nya gimana? Kan tidak mungkin bangun nuklir 100 megawatt," kata Arcandra.

Simak: PLN Tertarik Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menurut Arcandra, dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), penggunaan teknologi nuklir juga dibatasi sebagai pilihan terakhir untuk membangun pembangkit listrik. "Kita evaluasi lah. Kalau ini option terakhir, apa maksud option terakhir ini. Apakah kita ga boleh bangun nuklir?" ujarnya.

Arcandra mengatakan Rosatom belum membahas jumlah investasi yang akan digelontorkannya untuk proyek tersebut. "Cuma lokasi di mana, kesiapan kita gimana, cara investasinya gimana, teknologinya, kapan akan dimulainya, dan apakah kita ada rencana ke nuklir," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

22 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

52 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya