BPS: Sektor Informasi Komunikasi Penyumbang Ekonomi Tertinggi  

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 12:22 WIB

Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Desember 2016. BPS mencatat, nilai ekspor dan impor pada November 2016 surplus sebesar 0,84 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau 840 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10,92 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan, berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi pada kuartal pertama tahun 2017 didukung sektor informasi dan komunikasi, yang tumbuh sebesar 9,10 persen. Angka pertumbuhan di sektor tersebut disusul sektor jasa lain sebesar 8,01 persen serta sektor transportasi dan pergudangan 7,65 persen.

"Ini karena penggunaan data Internet untuk media sosial, transaksi online, dan sebagainya meningkat," kata Suhariyanto dalam siaran pers di BPS, Jumat, 5 Mei 2017. BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 tumbuh 5,01 persen dibanding kuartal I 2016 dengan 4,92 persen.

Baca: Ekonomi Indonesia Triwulan I-2017 Tumbuh 5,01 Persen

Meski demikian, menurut Suhariyanto, struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2017 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Industri pengolahan, pertanian, kehutanan, dan perikanan masih mendominasi pertumbuhan tertinggi di Indonesia.

Baca: INDEF: Selama 9 Tahun Kemiskinan Hanya Turun 5,3 Persen

Dibanding kuartal keempat 2016, pertumbuhan di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 15,59 persen. Angka itu kemudian disusul pertumbuhan di sektor jasa perusahaan, seperti perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 2,21 persen serta konstruksi dengan 1,89 persen, yang masih mendominasi produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.

Bila dilihat dari pencipta sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,91 persen dan menyumbang 20,47 persen terhadap PDB. Disusul sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyumbang 13,59 persen terhadap PDB serta perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor dengan sumbangan 13,18 persen terhadap PDB.

DESTRIANITA




Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

10 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

23 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya