Maret 2017, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Turun 5,3 Persen  

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 08:48 WIB

Ilustrasi asuransi. piperreport.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan industri asuransi jiwa sampai dengan kuartal pertama tahun ini mencatatkan pertumbuhan 21 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan yang cukup signifikan dari sisi pendapatan premi.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total pendapatan industri asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp 40,92 triliun atau tumbuh 21,2 persen jika dibandingkan dengan jumlah pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 33,76 triliun.

Baca: OJK Wajibkan Asuransi Umum dan Jiwa Serap Surat Berharga Negara

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan pendapatan industri ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat signifikan. Sampai dengan Maret 2017, pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp 33,14 triliun atau naik 27,6 persen jika dibanding capaian pada Maret 2016 yang mencapai Rp 25,97 triliun.

Kendati pendapatan premi mencatatkan pertumbuhan, hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini justru mencatatkan penurunan. Hasil investasi asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp 6,54 triliun atau turun 5,35 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 6,91 triliun.

Baca: Sepanjang 2016, Laba 11 Emiten Asuransi Naik 49,19 Persen

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui pasti instrumen investasi apa yang menyebabkan hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan.

Menurut dia, jika melihat kinerja pasar modal yang menunjukkan tren perbaikan, seharusnya hasil investasi industri bisa meningkat. Namun, dia mengungkapkan, perbaikan kinerja pasar modal hanya akan berpengaruh terhadap imbal hasil dari instrumen investasi saham.

“Memang IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) lagi naik dan bagus, tapi itu kan pengaruhnya hanya untuk instrumen saham. Sedangkan perusahaan asuransi jiwa kan instrumen investasinya tidak cuma saham, jadi perlu ditinjau lebih lanjut instrumen mana yang menyebabkan penurunan,” kata Togar, seperti dikutip di laman bisnis.com, Rabu, 3 Mei 2017.

Data OJK menunjukkan saham menjadi instrumen investasi yang paling diminati pelaku industri asuransi jiwa. Dari jumlah investasi asuransi jiwa yang mencapai Rp 365,22 triliun, penempatan investasi pada instrumen saham mencapai Rp 118,29 triliun atau mencapai 32,38 persen dari total investasi.

Kemudian porsi investasi terbesar kedua berada di instrumen reksadana yang mencapai Rp 101 triliun. Selanjutnya, investasi pada instrumen surat berharga negara (SBN) Rp 58,64 triliun, investasi pada deposito Rp 40,83 triliun, dan sejumlah dana investasi lain ditempatkan pada instrumen investasi lainnya.

BISNIS

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

14 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

32 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

50 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

50 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

50 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

50 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

53 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya