TEMPO Interaktif, JakartaPertamina melakukan operasi pasar di wilayah Rorotan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (14/1). Operasi pasar ini dilakukan untuk mengembalikan harga ke harga yang sudah ditetapkan pemerintah Rp 885 per liter untuk minyak tanah. Direktur Utama Pertamina, Baihaki Hakim yang turun langsung ke lapangan kepada wartawan mengatakan saat ini harga di pasaran sudah sangat tinggi sehingga memberatkan masyarakat. Bahkan dia menyebut di beberapa daerah sudah mencapai Rp 300 d iatas harga yang ditentukan. Operasi ini adalah langkah intervensi agar distribusi tercapai dan sampai pada rakyat miskin yang memerlukan, kata Baihaki. Tentang tingginya harga minyak itu sendiri, Baihaki mengatakan hal itu disebabkan oleh tidak efisiennya mata rantai pemasaran dari pangkalan ke pengecer. Menurut dia ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Pertamina sendiri menurut Baihaki siap untuk melakukan operasi pasar lagi sampai harga dapat terjangkau oleh masyarakat. Terlebih menurut dia Pertamina tidak kekurangan cadangan minyak untuk melakukan operasi pasar. Kami bertekad untuk adu nafas dengan para agen nakal artinya, selama terjadi distorsi harga Pertamina akan tetap menggelar operasi pasar, jelas dia. Baihaki yakin karena harga minyak yang lebih rendah dari harga solar akan muncul penyelewengan. Dengan operasi pasar ini Baihaki berharap agar para agen sadar bahwa mereka tidak bisa mempermainkan harga seenaknya. Bahkan pihaknya berjanji akan bekerja keras untuk menindak para agen nakal. Sementara itu, general manager Pertamina Unit Pemasaran III, Achmad Faisal mengatakan operasi pasar dilakukan sebagai terapi kejut pada penyalur. Meskipun sudah ada SK Gubernur yang menyebut ada harga maksimal hingga Rp 1100 per liter namun dia mensinyalir harga di pasaran akan lebih dari harga maksimal itu. Warga wilayah Rorotan sendiri menyambut baik operasi pasar yang dilakukan oleh Pertamina ini. Teriknya matahari tidak menghalangi mereka untuk tetap mengantri mendapatkan jatah minyak seharga Rp 885 per liter ini. Ibu Yudi, seorang warga Rorotan IX Rt 14/7 Cilincing mengatakan dirinya berharap operasi pasar tidak hanya dilakukan sekali ini saja. Ibu tiga orang anak ini mengatakan keluarganya sudah sangat kesulitan memenuhi kebutuhan minyak yang mencapai 20 liter per bulan. Kalo bisa jangan sekali deh,jelas dia. Hal yang sama dikatakan Wartimah seorang warga Rorotan, RT 4/2. Kalau lebih dari sekali saya girang sekali, katanya sambil menggendong anaknya. Dia juga berharap pemerintah tidak hanya melakukan operasi pasar terhadap minyak tanah saja. Karena menurutnya masyarakat juga kesulitan mendapatkan bahan sembako lainnya seperti beras. Sementara itu, Wakil Camat Cilincing, Toni Sukanda berharap Pertamina melakukan operasi pasar dua kali seminggu. Hal ini disebebkan untuk memenuhi kebutuhan warganya yang berjumlah 1600 kepala keluarga, dengan 300 di antaranya termasuk golongan miskin. (Multazam-Tempo News Room) :
Berita terkait
Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC
43 menit lalu
Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC
Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.