Kementerian Pertanian Mengeluh Dana Program Cetak Sawah Terbatas  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 19:14 WIB

Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, 7 Juli 2015. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, kekeringan mencapai 14.689 hektar dan terancam puso. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan dana yang tersedia untuk program cetak sawah dan perluasan lahan pertanian masih terbatas.

Pelaksanaan program cetak sawah dimulai pada proses pembukaan lahan, yaitu penebangan pohon dan pembersihan lahan, yang semuanya dilakukan dengan alat berat. Lalu dilanjutkan dengan penyisihan top soil, perataan lahan kembali ke posisi semula, serta pembuatan jaringan irigasi dan gorong-gorong di sekitar area lahan.

Baca: Kementan Rangkul NU Bangun Sektor Pertanian

“Kegiatan irigasi ini tidak ada anggaran yang tersedia, tapi ada komitmen dari kita untuk menyediakan gorong-gorong,” ujar Pending dalam rapat kerja dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.

Pending menuturkan, hal itu untuk membantu petani dan meningkatkan produktivitasnya di masing-masing daerah. Dia mengatakan rencana anggaran biaya (RAB) konstruksi cetak sawah pada 2016 bagi 138 kabupaten sebesar Rp 16 juta per hektare, serta khusus untuk daerah Maluku dan Papua sebesar Rp 19 juta per hektare.

Baca: BI: Kontribusi Sektor Pertanian ke PDB Hanya 13 Persen

”Kajian dari Universitas Padjadjaran merekomendasikan Rp 16 juta, dari Universitas Hasanuddin Rp 26 juta, UGM Rp 34 juta, dan IPB Rp 28 juta, pembedanya di beberapa komponen saja,” katanya. Adapun komponen kegiatan yang dimaksudkan itu termasuk galian tanah untuk embung.

Pending menuturkan, saat ini proses evaluasi program cetak sawah telah berlangsung, yang melibatkan pihak ketiga independen, yaitu Universitas Padjadjaran, yang dilakukan di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, Lampung Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

”Hasil evaluasi terkait dengan survei investigasi desain dan perencanaan cetak sawah,” ucapnya.

Menurut Pending, sebagian survei investigasi desain yang dilakukan tidak memenuhi syarat teknis untuk dilakukan cetak sawah, karena sebagian unit cost atau anggaran terlalu kecil. Dia pun mengakui koordinasi antar-instansi terkait dalam program ini masih lemah, sehingga kurang diberi dukungan. “Rekomendasi yang diberikan adalah perencanaan survei investigasi desain yang perlu ditingkatkan.”

Pending berujar, pelaksanaan konstruksi perlu diawali dengan review survei investigasi desain, karena akan digunakan sebagai pedoman. Seleksi survei juga dilakukan lebih ketat, dan dalam penetapan RAB perlu dilakukan desain RAB. Dia menilai penyempurnaan fisik cetak sawah juga perlu melibatkan partisipasi petani. “Total realisasi cetak sawah pada 2016 hanya 98 persen karena ada kesulitan dalam hal kondisi lokasi.”

GHOIDA RAHMAH



Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

4 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya