Pasca Akuisisi 7-Eleven, Simak Rekomendasi Saham Charoen

Reporter

Editor

Setiawan

Rabu, 26 April 2017 15:48 WIB

Logo 7-Eleven. REUTERS/Yuriko Nakao.

TEMPO.CO, Jakarta - Para analis masih berbeda pendapat terkait proyeksi harga saham PT Charoen Pokphand Tbk. (CPIN) setelah mengakuisisi waralaba 7-Eleven Indonesia.

Akhir pekan lalu, Charoen Pokphand Indonesia mengumumkan transaksi akuisisi anak usaha PT Modern International Tbk., PT Modern Sevel Indonesia. Anak usaha tersebut merupakan pengelola dan pemegang merek gerai waralaba 7-Eleven di Indonesia.

Baca: Bisnis Meredup, 7-Eleven Dilego Rp 1 Triliun ke Charoen

Nilai transaksi yang disepakati dalam Business Acquisition Agreement mencapai Rp1 triliun berdasarkan pada hasil dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan uji tuntas pihak pembeli. Dengan transaksi tersebut, 7-Eleven berada di bawah anak usaha CPIN, PT Charoen Pokphand Resto Indonesia (CPRI).

"Apabila transaksi dilakukan, perseroan dapat melakukan kegiatan ekspansi usaha di bidang distribusi serta mendukung kegiatan penjualan produk makanan olahan dan minuman olahan yang diproduksi oleh perseroan dan entitas anaknya," ucap Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tjiu Thomas Effendy dalam keterbukaan informasi, Jumat 21 April 2017.

Lucky Bayu Purnomo, Research Analyst Danareksa Sekuritas, dalam riset Senin 25 April 2017 menyampaikan kinerja saham CPIN cenderung menguat untuk menguji harga Rp 4.020, sebagai target tertinggi dan harga yang telah di uji selama 52 minggu sebelumnya.

Dalam 52 minggu terakhir, saham CPIN diperdagangkan pada kisaran harga Rp 2.850 - 4.020 per lembar saham. Adapun tingkat price per earning ratio (PER) saham CPIN saat ini sebesar 24,24 kali.

Simak: Bekraf dan idEA Rangkul Artis Pasarkan Produk E-UKM

Danareksa Sekuritas menetapkan rekomendasi beli saham CPI dengan target harga Rp 4.020 dan stop loss pada level harga Rp 3.130 per lembar saham.

Ben Santoso, analis DBS Vickers Securities, pada Senin 25 April 2017 justru merekomendasikan hold terhadap saham CPIN dengan target harga Rp 3.170. Senada, pada tanggal yang sama analis Ciptadana Sekuritas merekomendasikan hold terhadap saham CPIN dengan target harga Rp 3.450.

Berdasarkan konsensus Bloomberg terhadap saham CPIN yang melibatkan 11 analis, 4 di antaranya merekomendasikan beli, 4 analis merekomendasikan hold, dan 3 lainnya memberikan pernyataan jual. Rerata target harga saham dari konsensus ialah Rp 3.432,5 sampai akhir 2017.

Kini, pada perdagangan Rabu 26 April 2017 jeda siang, harga saham CPIN terkoreksi 60 poin atau 1,78 persen menuju Rp 3.310. Sepanjang tahun berjalan harga meningkat 7,12 persen. Sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa 25 April 2017, harga saham CPIN ditutup menguat 70 poin atau 2,12 persen menuju Rp 3.370. Ini merupakan level tertinggi sejak 20 Februari 2017.

BISNIS.COM

Berita terkait

Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel

27 hari lalu

Di Tengah Seruan Boikot, McDonald's Umumkan Akuisisi Waralaba di Israel

McDonald's menjadi sasaran seruan boikot setelah restoran waralaba di Israel tersebut menawarkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.

Baca Selengkapnya

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

47 hari lalu

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

49 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Sidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli

26 Januari 2024

Sidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli

Sidang dugaan korupsi akuisisi kontraktor tambang oleh PTBA (PT Bukit Asam Tbk) berlanjut di PN Palembang. Konsultan beberkan rencana akuisisi.

Baca Selengkapnya

PLN Catat Penjualan Listrik di 2023 Tumbuh 5,32 Persen

15 Januari 2024

PLN Catat Penjualan Listrik di 2023 Tumbuh 5,32 Persen

PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 285,23 terrawatt hour (TWh) atau tumbuh 5,32 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Akuisisi Time Warner oleh AOL, Sejarah Aksi Korporat Terbesar Dunia

10 Januari 2024

Kilas Balik Akuisisi Time Warner oleh AOL, Sejarah Aksi Korporat Terbesar Dunia

Time Warner yang saat itu merupakan rumah bagi Warners, HBO, CNN, TBS, Time Warner Cable, dan majalah Time diakuisisi AOL seharga US $ 182 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil Budi Waseso yang Sekarang Jadi Komisaris Utama SIG, Prajogo Pangestu Masih Orang Terkaya Indonesia

6 Desember 2023

Terkini: Profil Budi Waseso yang Sekarang Jadi Komisaris Utama SIG, Prajogo Pangestu Masih Orang Terkaya Indonesia

Mantan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG.

Baca Selengkapnya

Terkini: Erick Thohir Buka Suara soal Kabar Terbaru Vale, Kominfo Dapat Opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK

5 Desember 2023

Terkini: Erick Thohir Buka Suara soal Kabar Terbaru Vale, Kominfo Dapat Opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK

Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal kabar terbaru soal divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (IDX: INCO).

Baca Selengkapnya

Kartu Kredit Standard Chartered Bank Bakal Dialihkan ke Bank Danamon Pekan Ini

5 Desember 2023

Kartu Kredit Standard Chartered Bank Bakal Dialihkan ke Bank Danamon Pekan Ini

Bank Danamon Indonesia akan merampungkan akuisisi bisnis ritel Standard Chartered Bank Indonesia pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

TikTok Dikabarkan Bakal Merger dengan GoTo, Ini Respons Menteri Teten

24 November 2023

TikTok Dikabarkan Bakal Merger dengan GoTo, Ini Respons Menteri Teten

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menanggapi soal kabar merger TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia.

Baca Selengkapnya