Bekraf: Industri Kreatif Butuh Jaringan Internet Hingga Pelosok

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 20 April 2017 22:14 WIB

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, memberikan sambutan dalam Acara "Gala Dinner Bekraf dan Insan Media" di Senayan, Jakarta Selatan, 31 Oktober 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung industri kreatif agar cepat tumbuh dan berkembang adalah akses jaringan Internet yang merata hingga ke wilayah pelosok Indonesia.

Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Bekraf mengemukakan industri kreatif sepanjang tahun lalu telah berhasil menyumbang sekitar Rp800 triliun atau sekitar 8 persen dari total produk domestik bruto (PDB) dengan pertumbuhan year-on-year mencapai 5 persen. Selain menyumbang PDB nasional, industri kreatif merupakan sektor keempat terbesar dalam penyerapan tenaga kerj‎a di Indonesia.

"Ekonomi kreatif kini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara, karena dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap perekonomian," tuturnya di Jakarta, Kamis, 20 April 2017.

Dia menjelaskan melalui kontribusi nyata tersebut, pemerintah memastikan akan terus mendorong industri kreatif seperti startup digital yang dewasa ini terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan pengguna akses Internet di Indonesia. ‎Menurutnya, selain akan memberikan wadah bagi pelaku industri kreatif untuk menuangkan ide-idenya, pemerataan Internet dinilai menjadi salah satu faktor penting untuk mendorong para pelaku.

"Harus diakui bahwa jaringan Internet kini sangat berperan penting dalam mengenalkan dan memasarkan produk industri kreatif. Pemasaran sistem online memiliki jangkauan sangat luas dan dalam waktu singkat," katanya.

Namun menurutnya, pemerataan akses Internet tersebut ada di ranah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dia mengatakan Kemenkominfo wajib untuk menghadirkan akses Internet ke seluruh wilayah agar ekonomi berbasis digital kreatif dapat terus berkembang.

"‎Akses Internet ini ada di ranah Kemenkominfo. Pemerataan akses Internet ini harus dilakukan agar industri kreatif berkembang dan tumbuh," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini ada sekitar 16 subsektor yang akan terus berkembang selama 2015--2019, yakni seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, dan kuliner.

Namun sayangnya, ‎akses Internet yang tersedia saat ini belum merata ke seluruh wilayah khususnya di daerah pelosok Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 mengungkap bahwa penetrasi internet mayoritas masih berada di Jawa.

Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII tersebut tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angka total pengguna Internet tahun ini berada di Pulau Jawa. Sisanya sekitar 20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera. Sebesar 8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi. 7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan. 6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB. 3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua.

Kondisi geografis dan besarnya investasi yang dikeluarkan untuk membangun akses telekomunikasi di daerah menjadi alasan utama malasnya operator telekomunikasi untuk menghadirkan layanannya di daerah pelosok.

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais mengatakan layanan 4G LTE juga dibutuhkan oleh masyarakat di pedesaan yang memiliki potensi seperti destinasi wisata dan potensi ekonomi agar semakin dikenal di dunia internasional. "Apalagi wisatawan lokal dan dunia saat ini sedang mencari tempat wisata yang antimainstream. Saya kira dengan menggunakan media internet 4G LTE hal tersebut bisa dilakukan,” tuturnya.

Menurut putra mantan Ketua MPR Amien Rais itu, ‎dengan layanan 4G LTE masyarakat dapat merasakan pengalaman mobile digital lifedata-style yang sesungguhnya khususnya pagi para pelaku usaha kecil atau UKM untuk memanfaatkan teknologi telekomunikasi demi meningkatkan daya saing serta meperluas jaringan marketingnya.

"Selain itu, manfaat bagi pelanggan lainya untuk melakukan download, upload, ataupun sharing berbagai jenis konten dalam file besar seperti foto, video, games, aplikasi, dan lain sebagainya dengan jauh lebih baik," ujar Hanafi.

Senada disampaikan Brahima Sanou, International Telecommunication Union (ITU) Development Bureau yang menyampaikan kondisi geografis seharusnya tidak menjadi halangan bagi swasta untuk membangun infrastruktur telekomunikasi. "Jika pembangunan infrastruktur tidak segera diratakan bagaimana mungkin digital ekonomi bisa terwujud," katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

14 Januari 2024

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

ARTBOX AVENUE 2024 digelar di Singapore Expo Hall 22, Singapura, pada 26 Januari hingga 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

11 Januari 2024

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berjanji untuk membenahi sektor ketenagakerjaan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

21 Desember 2023

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah isu yang akan dibawa oleh calon wakil presiden Mahfud MD dalam debat cawapres

Baca Selengkapnya

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

17 Desember 2023

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

Apa saja gagasan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tema pendidikan?

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

30 November 2023

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

Kemenparekraf menilai perlunya kajian lebih dalam terhadap RPP Kesehatan karena berpotensi membawa dampak negatif bagi industri kreatif di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

30 Agustus 2023

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

Ekonomi kreatif semakin populer dan menjanjikan. Berikut adalah contoh ekonomi kreatif yang ada di Indonesia dan berpeluang besar,

Baca Selengkapnya

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

29 Agustus 2023

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

Vindes Corp, perusahaan yang didirikan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta per Agustus 2021, terus membuat gebrakan. Ini gurita bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

12 Agustus 2023

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan pentingnya mencetak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM saat bertemu kaum milenial di Magelang.

Baca Selengkapnya

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

10 Agustus 2023

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

PT Bank Central Asia Tbk menggelar BCA UMKM Fest 2023 untuk mendorong potensi ekonomi dari sektor usaha mikro kecil menengah.

Baca Selengkapnya