BPS: Kesenjangan Pembangunan Manusia Masih Terjadi

Reporter

Selasa, 18 April 2017 10:51 WIB

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto (tengah) menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 di Kantor Pusat BPS, Jakarta, 7 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kesenjangan indeks pembangunan manusia (IPM) antar-provinsi dan kabupaten masih terjadi sepanjang 2016. Kondisi tersebut terlihat dari sisi angka harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup layak yang tergambarkan melalui pengeluaran per kapita per tahun.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan disparitas IPM antar-daerah cukup tinggi dan variatif. Terdapat 12 provinsi memiliki IPM kategori tinggi, 21 provinsi kategori sedang, dan 1 provinsi kategori rendah.

DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta me-nempati posisi tertinggi, sedangkan IPM terendah berada di Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

"Progres IPM dari tahun ke tahun bagus. Tapi ada pekerjaan rumah besar, yaitu bagaimana menggerakkan Papua dan provinsi lain di Indonesia timur supaya bisa memperbaiki ketertinggalannya dari provinsi di Indonesia barat," kata Suhariyanto, Senin, 17 April 2017.

Baca: Pemerintah Masih Tunggu PP untuk Cairkan Gaji ke-13 dan THR

Berdasarkan standar penilaian United Nations Development Program (UNDP), nilai indeks pembangunan di bawah 60 masuk kategori rendah, 60-70 kategori sedang, serta 70-80 kategori tinggi.

Pada 2016, IPM Indonesia meningkat 0,91 persen menjadi 70,18 persen atau berkategori tinggi. "Naik dari sedang ke tinggi, masih batas bawah," ujar Suhariyanto.

Hasil pembangunan terlihat dari komponen peluang hidup bayi hingga 70,9 tahun, peluang bersekolah hingga 12,7 tahun dengan lama sekolah rata-rata 7,95 tahun, serta peningkatan pengeluaran per kapita hingga Rp 10,42 juta rupiah per tahun. "Kenaikan daya beli masih bagus, ada kenaikan dari tahun ke tahun."

Berdasarkan wilayahnya, kemajuan pembangunan manusia paling cepat secara berurutan yaitu di Papua, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur. Menurut Suhariyanto, daerah de-ngan indeks rendah paling mudah mengalami percepatan dibanding daerah dengan indeks tinggi. Kemajuan di Papua terdorong oleh peningkatan mutu pendidikan.

Simak: Menkeu Usulkan Batas Kepemilikan Asing di Asuransi 80 Persen

Kendati demikian, ke-senjangan pembangunan manusia antar-kabupa-ten masih terjadi di sana. Perbedaan standar hidup di Kota Jayapura dan Kabupaten Nduga, misalnya, cukup besar.

Sebelumnya, BPS juga mencatat adanya kesenjangan pendapatan per kapita antar-daerah. Pendapatan per kapita masyarakat pada 2016 mencapai Rp 47,9 juta per tahun. Artinya, rata-rata pendapatan pekerja per bulan sekitar Rp 4 juta.

Sementara itu, tingkat ketimpangan (rasio Gini) nasional pada September 2016 menurun. Rasio Gini secara nasional, perkotaan, dan pedesaan masing-masing sebesar 0,39 persen, 0,4 persen, dan 0,31 persen. BPS berpandangan penurunan ketimpangan disebabkan oleh semakin besarnya belanja kelompok penduduk kelas bawah, sehingga gap dengan kelas menengah menyempit.

Simak: Kuartal I/2017, PDB Cina Tumbuh 6,9 Persen

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengatakan sebagian besar kebijakan pemba-ngunan masih terpusat di Jawa. Pemerintah menghadapi tantangan besar untuk membangun perekonomian dari pinggir lantaran membutuhkan jangka waktu yang panjang agar berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Secara politik, kalau menggelontorkan uang Rp 100 triliun sama-sama, efeknya lebih besar ke Jawa," ujar Eko. "Di pinggir, baru lima tahun nanti terlihat." Menurut dia, semakin besar kesenjangan terjadi, semakin kuat pula potensi konflik politik.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

8 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya