Pilkada DKI Jakarta: Bank Indonesia Berikan Layanan Terbatas

Reporter

Selasa, 18 April 2017 10:42 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara, mengatakan kantor pusat BI akan buka secara terbatas pada hari pemungutan suara pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 putaran kedua, Rabu, 19 April 2017.

"BI mendukung pelaksanaan pilkada DKI. Meskipun ada kepres, BI di kantor pusat adalah pusat settlement sistem pembayaran nasional," ujarnya seperti dikutip Antara, 17 April 2017. Layanan bank sentral yang tetap beroperasi antara lain kliring dan real-time gross settlement (RTGS).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2017 yang menetapkan Rabu, 19 April 2017, sebagai hari libur di Jakarta. Keputusan itu mengatur tentang hari pemungutan suara pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran kedua.

Baca: BI Tetap Beroperasi Saat Pencoblosan Pilkada 2017

Sebelumnya, berkaitan dengan survei kegiatan dunia usaha, BI mencatat kegiatan usaha pada triwulan I 2017 meningkat dibanding triwulan IV 2016. Peningkatan itu tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pada triwulan I yang mencapai 4,8 persen, lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang hanya 3,13 persen.

"Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor jasa dengan SBT 3,87 persen serta sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan dengan SBT 2,31 persen," begitu BI menuliskan dalam surveinya, pekan lalu.

Simak: Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Cukup Tinggi, Namun....

Menurut responden di sektor jasa, keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, peningkatan kegiatan usaha didorong oleh peningkatan permintaan. Sementara itu, keberhasilan panen menjadi faktor pendorong peningkatan kegiatan usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Meski terjadi pe-ningkatan di sektor-sektor tersebut, menurut survei BI, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan melambat. Hal tersebut terlihat dari nilai PMI-SKDU triwulan I 2017 yang menurun menjadi 47,93 persen dibanding triwulan IV 2016 yang mencapai 50,91 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Simak: Quick Count Pilkada DKI Putaran 2

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya