Subsidi LPG Disalurkan Lewat Kartu Keluarga Sejahtera  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 13 April 2017 14:03 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan meneken kerja sama tentang Kerja Sama Pertukaran, Perolehan, dan Penyusunan Data dan/atau Informasi di Bank Indonesia, Jakarta, 13 April 2017. Tempo/Vindry

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menyalurkan subsidi LPG 3 kilogram melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menargetkan penyaluran subsidi lewat kartu ditargetkan terealisasi pada 1 Januari 2018 atau paling lambat Maret 2018. “Saya berharap penyaluran subsidi dengan skema ini bisa tepat sasaran,” ujarnya di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 13 April 2017.

Menurut Jonan, penyaluran subsidi selama ini belum tepat sasaran. Karena itu, anggaran subsidi akan terus membengkak jika skema tersebut tak segera diterapkan. Anggaran subsidi tahun ini diprediksi membengkak menjadi Rp 30 triliun dari pagu awal Rp 20 triliun. "Kalau dibiarkan, tahun depan bisa membengkak Rp 40 triliun," katanya.

Baca: Negosiasi Divestasi Freeport, Inilah Wakil Pemerintah

Jonan mengatakan pemerintah akan menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk menentukan penerima subsidi. Dana akan ditransfer langsung ke rekening penerima. Jumlahnya diberikan sesuai dengan kebutuhan gas keluarga per bulan.

Untuk mewujudkan skema tersebut, Kementerian ESDM bekerja sama dengan BI. Keduanya meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama pertukaran, perolehan, dan penyusunan data dan/atau informasi.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan akan memberikan fasilitas koordinasi, regulasi, monitoring, dan pengawasan. "Kami akan menggunakan model bisnis yang sebelumnya digunakan untuk bantuan sosial nontunai," ujarnya.

Baca: Manfaatkan Pinggiran Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan

Model yang dimaksud adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Agus mengatakan mekanisme penyaluran subsidi nontunai akan terdiri atas empat tahapan. Keempat tahapan, yakni pembukaan rekening, edukasi dan sosialisasi, penyaluran, serta penarikan dana atau pengambilan subsidi di outlet bank penyalur yang telah ditentukan, seperti agen bank dan anjungan tunai mandiri (ATM).

Bank yang berpartisipasi dalam skema tersebut adalah BNI, BRI, Mandiri, dan BTN. Menurut Agus, keempat bank akan mempersiapkan jaringan keagenan dan mengembangkan inovasi kartu combo (KKS), yang mengintegrasikan berbagai jenis bantuan dalam satu kartu.

Baca: Distribusi Rupiah di Daerah Terluar dan Terpencil, Begini Caranya

Dalam nota kesepahaman yang diteken hari ini, BI dan Kementerian ESDM juga menyepakati penerapan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) untuk layanan keuangan di lingkup kementerian. "Untuk mendukung cashless society," ucapnya.

Berikut ini poin-poin kerja sama di antara keduanya.
1. Peningkatan akses keuangan inklusif guna mendukung pembangunan ekonomi
2. Penyaluran subsidi elektronik dengan model BI
3. Implementasi GNNT di lingkup Kementerian ESDM dalam rangka perluasan akses
4. Kewajiban penerapan transaksi rupiah di lingkup Kementerian ESDM
5. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang statistik, ekonomi, energi, atau di bidang lain, termasuk sistem pembayaran
6. Pertukaran hasil studi
7. Penelitian atau kajian yang mendukung MoU, yang berlaku 5 tahun dan bisa diperpanjang kedua belah pihak

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gudang Tempat Pengisian Elpiji di Tangerang, 5 Orang Alami Luka Bakar

34 hari lalu

Kebakaran Gudang Tempat Pengisian Elpiji di Tangerang, 5 Orang Alami Luka Bakar

Gudang tempat pengisian elpiji di Tangerang kebakaran pada Senin malam, lima orang yang luka bakar telah dibawa ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Jualan Bansos di Tahun Politik

6 Januari 2024

Jualan Bansos di Tahun Politik

Politikus memanfaatkan program bansos yang berasal dari anggaran negara dalam kampanye politik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Ungkap Cara Efektif agar Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

5 Januari 2024

Ekonom Ini Ungkap Cara Efektif agar Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran

Direktur IDEAS menilai ada cara lain yang lebih efektif untuk mengarahkan penyaluran LPG 3 kg agar tepat sasaran. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Bagaimana Daerah yang Tak Terjangkau Digitalisasi?

4 Januari 2024

Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Bagaimana Daerah yang Tak Terjangkau Digitalisasi?

Mulai 1 Januari 2024, pembelian LPG 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Bagaimana daerah yang tak terjangkau digitalisasi?

Baca Selengkapnya

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

19 Desember 2023

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

Kementerian ESDM mengimbau pengguna LPG 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke sub penyalur atau pangkalan resmi sebelum melakukan pembelian.

Baca Selengkapnya