Perkuat Kerjasama dengan Jepang, Rahmat Gobel Targetkan Ini

Reporter

Selasa, 11 April 2017 22:33 WIB

Rahmat Gobel. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berkomitmen memperkuat kerja sama dengan Jepang, khususnya di bidang agribisnis dan kelautan.

Hal tersebut disampaikan Rahmat Gobel, Utusan Khusus RI untuk Jepang dalam urusan investasi. Jika mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jepang konsisten bertengger di peringkat lima besar sepanjang 2011-2016.

Baca:
Pasar Mobil China Naik 4%
Teror Truk Stockholm: Tersangka Akui Lakukan Aksi Terorism
Huawei Dorong Infrastruktur Video

“Jepang memang bukan investor baru dan negara ini juga sudah merambah hampir semua sektor bisnis di Indonesia. Target dalam jangka panjang adalah bagaimana Indonesia menggaet kerja sama dengan Jepang untuk menggarap pasar internasional, tidak lagi domestik,” katanya di Jepang, Selasa, 11 April 2017.

Sejauh ini, investor asal Jepang sudah masuk di sejumlah sektor industri mulai dari makanan dan minuman, manufaktur, properti, teknologi, infrastruktur, otomotif, kelautan, dan agribisnis di Indonesia. Kendati demikian, kerja sama di agribisnis dan kelautan dinilainya masih belum maksimal dalam menarget pasar mancanegara.

Rachmat mencontohkan fokus Jepang dalam membidik pasar kuliner halal, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Dalam hal ini, dia menyebutkan penguatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang bisa dilakukan untuk memberikan dukungan teknologi bagi industri makanan dan minuman, atau agribisnis di hulunya.

Menurutnya, untuk mengambil pasar produk halal, tidak hanya dibutuhkan dukungan dari sisi bahan bakunya, tetapi juga prosesnya yang mencakup sistem produksi, penyimpanan, hingga pengemasan.

“Tidak hanya makanan dan minuman, tetapi juga kosmetik dan obat-obatan. Potensi pasarnya bisa mencapai Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Saya berencana mengajak Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan [Badan POM] untuk menjajaki kerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRA),” katanya.

Dia juga menargetkan komoditas agribisnis misalnya buah-buahan dan rempah-rempah bisa masuk ke pasar mancanegara dengan dukungan kerja sama Jepang. Sejauh ini, belum banyak produk Indonesia yang mampu menembus pasar tradisional akibat lemahnya dukungan standarisasi.

“Cabai misalnya, di sini selalu menimbulkan inflasi. Jika ada dukungan teknologi untuk mendongkrak produktivitasnya, tentu saja kekurangan pasokan ini tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

32 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya