Garuda Siapkan 7 Juta Kursi Untuk Penerbangan Internasional

Reporter

Selasa, 11 April 2017 22:31 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai dengan pelayanan penuh, Garuda Indonesia menyiapkan sekitar 7 juta kursi penumpang untuk penerbangan internasional pada 2017, naik 17 persen dari kapasitas tahun lalu sekitar 6 juta kursi penumpang.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) M. Arif Wibowo mengatakan tambahan kapasitas kursi tersebut merupakan bagian dari komitmen maskapai guna mendukung target pemerintah dalam menggaet turis asing.

“Kalau target wisatawan mancanegara Kementerian Pariwisata pada tahun ini sebanyak 15 juta turis, maka kami harap bisa menyumbang sebanyak 7 juta turis asing, atau hampir 50 persen,” katanya di Jakarta, Selasa, 11 April 2017.

Arif mengungkapkan tambahan kursi untuk rute penerbangan internasional tersebut nantinya akan dialokasikan pada rute-rute jarak menengah (middle range), seperti dari dan ke China, Jepang, Korea, dan Timur Tengah.

Dia menambahkan China akan menjadi destinasi yang paling diprioritaskan Garuda untuk segera dikembangkan. Rencananya, kapasitas kursi dari dan ke China akan dinaikkan hingga 30% dari kapasitas tahun lalu.

“Rute Beijing-Denpasar dan Shanghai-Denpasar akan kami naikkan kapasitasnya dengan menggunakan pesawat Boeing 777. Selain itu, kami juga mengincar Chengdu agar tidak lagi carter, tetapi dapat dilayani berjadwal,” tuturnya.

Dengan tambahan kapasitas, Garuda menargetkan pangsa pasar penumpang internasional pada 2017 mencapai 26 persen-28 persen, dari tahun lalu 26,9 persen. Selain itu, Garuda juga menargetkan total destinasi internasional 2017 mencapai 22 destinasi.

Sejalan dengan itu, Arif juga berharap adanya insentif bagi operator penerbangan dari pemerintah maupun pengelola bandara, khususnya bagi yang melayani penerbangan di 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata.

“Bagi kami, siapapun [maskapai] yang ikut mendorong pariwisata, perlu dikasih gimmick atau insentif. Misalnya, tiga bulan free charge untuk landing fee atau apapun lah, toh kami juga telah investasi disini,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan siap memberikan insentif bagi maskapai yang membuka penerbangan internasional di bandara-bandara yang dikelola.

Menurutnya, pemberian insentif tersebut merupakan bagian dari komitmen AP II untuk menyukseskan target pemerintah dalam mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini.

“Kami ingin tawarkan ke maskapai. Jika sebelumnya kita pasif, sekarang kami tawarkan dulu. Kami juga buka ruang untuk berdisuksi, apa saja insentif yang ditunggu maskapai itu agar bisa menambah frekuensi terbang,” katanya.

Sekadar informasi, laba bersih Garuda Indonesia pada tahun lalu anjlok 88 persen menjadi US$ 9,4 juta atau setara Rp 124,5 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar US$ 78 juta akibat imbal hasil yang terus menurun.

Sementara itu, pendapatan Garuda pada 2016 mencapai US$ 3,86 miliar, naik 1,3 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$ 3,81 miliar. Adapun, biaya operasional Garuda mencapai US$ 3,76 juta, atau naik 3,3 persen.

BISNIS.COM

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

28 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya