Presiden: Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Selatan Mulai Naik

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 10 April 2017 23:01 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, 16 Maret 2017. Dengan dibukanya pintu perbatasan tersebut Presiden Joko Widodo berharap Indonesia dapat meningkatkan ekspor dan tidak bergantung dengan Malaysia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengevaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas tentang evaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Kalsel yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Senin, 10 April 2017.

"Walaupun sempat menghadapi dampak dari turunnya harga komoditas di pasaran dunia, di tahun 2016 pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan kelihatan sudah mulai naik lagi menjadi 4,38 yang sebelumnya 2015 berada pada angka 3,84 persen," kata Presiden.

Menurut dia, fakta itu merupakan sebuah hal yang sangat baik dengan ekspor komoditas andalan di Provinsi Kalimantan Selatan seperti batubara, CPO, dan karet juga harganya mulai sedikit naik.

"Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kontribusi ekspor netto di 2016 mengalami kontraksi lebih dari 5 persen dari tahun sebelumnya," kata Jokowi.

Ia sendiri melihat bahwa ketergantungan perekonomian Kalimantan Selatan pada ekspor komoditas bahan mentah terutama pertambangan yang hal ini menurut dia menyimpan sebuah kerentanan.

Data yang ia miliki memperlihatkan sebanyak 20,87 persen perekonomian Kalimantan Selatan berasal dari kontribusi sektor pertambangan.

"Untuk itu ketergantungan pertambangan harus sedikit demi sedikit mulai dikurangi dengan menggeser ke arah pengembangan sektor unggulan seperti pertanian, kehutanan, perikanan, serta industri pengolahan," katanya.

Hal yang paling penting menurut Presiden yakni terkait industri pengolahan yang artinya bahan-bahan mentah yang ada di Kalsel seharusnya bisa diarahkan untuk masuk ke industri pengolahan.

Saat ini Presiden memantau sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kalsel memberikan kontribusi 14,91 persen yang diikuti dengan industri pengolahan di angka 13,98 persen.

"Terkait dengan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan saya minta fokus untuk pengembangan produk unggulan daerah dan disiapkan infrastruktur penunjangnya. Saya ingatkan agar pengembangan sektor pertanian dan perkebunan harus betul-betul terintegrasi dengan industri pengolahan sehingga memiliki multiplier effect yang besar bagi perekonomian daerah," katanya.

Presiden menambahkan bahwa upaya untuk melakukan hilirisasi adalah sebuah keharusan dalam membangun Kalimantan Selatan.

Selain akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah, kata dia, hilirisasi industri daerah bukan juga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja tapi sekaligus membuat pembangunan Kalimantan Selatan lebih merata.

Untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Kalimantan Selatan, Presiden meminta pembangunan kawasan industri di Batulicin dan Kawasan Industri Jorong harus segera terealisasi.

Dan pembangunan dua kawasan industri ini kata Presiden, pasti memerlukan dukungan infrastruktur penunjang seperti akses ke kawasan, tenaga listrik, air bersih, dan yang tidak kalah pentingnya adalah terpadu terintegrasi dengan pelabuhan yang ada.

ANTARA

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

21 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya