Tax Amnesty Dorong Cadangan Devisa Maret Naik Jadi USD 121,8 M

Reporter

Jumat, 7 April 2017 18:34 WIB

Presiden Joko Widodo di dampingi Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat meresmikan mata uang rupiah yang baru di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 19 Desember 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2017 tercatat sebesar US$ 121,8 miliar atau meningkat dibandingkan posisi akhir Februari 2017 sebesar US$ 119,9 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan peningkatan itu terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa. Di antaranya berasal dari penerimaan pajak, devisa ekspor migas bagian pemerintah, penerbitan global bonds pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

Baca: Kredit Minus, BI: Pertumbuhan Ekonomi Belum Kuat

“Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 April 2017.

Tirta mengatakan posisi cadangan devisa itu cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang berada di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor. “BI menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.”

Baca: BI: Aliran Modal Masuk per April Sentuh Rp 79,1 Triliun

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness, Eric Sugandi berujar kenaikan cadangan devisa Maret lalu tak lepas dari kontribusi program pengampunan pajak atau tax amnesty, khususnya dana repatriasi. Dia pun optimistis ke depan ada peluang cadangan devisa akan terus meningkat.

“Walaupun peningkatannya tidak secepat sebelumnya karena tidak ada lagi inflows dari tax amnesty,” katanya. Menurut Eric, beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan cadangan devisa dalam beberapa bulan ke depan adalah aliran modal masuk dari SBN valas dan SBBI valas, surplusnya neraca perdagangan Indonesia karena perbaikan harga komoditas, serta aliran modal masuk dari foreign direct investment (FDI).

“Jika rupiah tidak tertekan parah karena factor eksternal dan BI tidak perlu banyak menggunakan cadangan devisa untuk memperkecil volatilitas rupiah, maka ini juga akan membantu meningkatkan,” ucapnya. Eric memperkirakan hingga akhir tahun nanti, cadangan devisa Indonesia bisa berada pada kisaran US$ 125-130 miliar.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya