BI: Aliran Modal Masuk per April Sentuh Rp 79,1 Triliun

Reporter

Jumat, 7 April 2017 14:59 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara usai shalat ied menyerahkan sapi kurban miliknya di lingkungan Bank Indonesia, Senin, 12 September 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, aliran modal masuk (capital inflow) ke Indonesia hingga kini cukup bagus. Menurut catatan BI, aliran modal masuk dari awal Januari hingga 5 April telah mencapai Rp 79,1 triliun.

"Yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) Rp 62,1 triliun, ke pasar saham Rp 9,7 triliun, dan ke instrumen BI, seperti surat berharga BI (SBI) Rp 5,7 triliun," kata Mirza di Kompleks BI, Jakarta, Jumat, 7 April 2017. Artinya, sekitar Rp 1,6 triliun masuk ke instrumen lainnya.

Baca: Ditopang Capital Inflow, IHSG Diprediksi Menguat

Mirza menuturkan, aliran modal masuk tersebut lebih besar dibandingkan aliran modal masuk pada periode yang sama tahun lalu. Sejak awal Januari hingga 5 April 2016, aliran modal masuk ke Indonesia hanya mencapai Rp 57,6 triliun.

Adapun rinciannya, aliran modal yang masuk ke pasar SBN Rp 53,4 triliun, ke pasar saham Rp 4,7 triliun, ke instrumen BI Rp 2,3 triliun, dan ke instrumen lainnya Rp 2,8 triliun. "Ini menunjukkan bahwa optimisme kepada emerging market, termasuk Indonesia, baik," kata Mirza.

Kondisi perekonomian Indonesia, menurut Mirza, memang cukup baik sejauh ini. Dengan adanya panen, pada Maret lalu terjadi deflasi sebesar 0,02 persen. "Kemudian cadangan devisa baik. Kita tinggal mencermati pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)," tuturnya.

Baca: Gubernur BI Yakin Fed Rate Naik Pertengahan Maret Ini

Mirza menambahkan, emerging market yang saat ini tengah dalam kondisi negatif adalah Afrika Selatan. Beberapa hari lalu, terdapat penggantian Menteri Keuangan Afrika Selatan secara mendadak. "Pasar kaget. Jadi ada outflow (aliran modal keluar). Afsel mengalami tekanan di pasar keuangannya."

Selain itu, Mirza menuturkan, Turki juga masih mengalami tekanan. Meksiko pun demikian. Menurut Mirza, bank sentral Meksiko telah menaikkan suku bunganya sebanyak lima kali. "Untuk mencegah outflow saat Trump terpilih dan inflasi di Meksiko yang naik," ujar Mirza.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

48 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya