Dolar AS Perkasa, Rupiah Gagal Menguat

Reporter

Jumat, 7 April 2017 09:32 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diprediksi masih stabil, dan gagal menguat karena terseret arus penguatan dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global pada perdagangan hari ini. Seperti diketahui rupiah ditutup berada pada level 13.327, Kamis, 6 April 2017.

Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan sentimen positif di dalam negeri gagal mempertahankan penguatan rupiah. "Di tengah penguatan indeks dolar, naiknya Consumer Confidence Index serta rilis cadangan devisa hari ini yang diperkirakan naik, bisa mencegah pelemahan terlalu dalam," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 April 2017.

Rangga menuturkan indeks dolar dilaporkan kembali menguat hingga dini hari tadi, merespon klaim turunnya tingkat pengangguran AS secara drastis. Selain itu, investor juga masih menunggu hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xin Jinping yang diperkiraman akan membahas tentang persoalan geopolitik dan perdagangan bilateral.

Baca: Dolar Amerika Diperdagangkan Bervariasi

Rangga melanjutkan fokus hari ini juga akan tertuju pada rilis data pertambahan tenaga kerja non pertanian, serta pengangguran AS yang diperkirakan kurang baik. "Sedangkan cadangan devisa Cina akan dirilis siang ini, diperkirakan turun."

Sementara itu, Analis Pasar Modal Samuel Sekuritas, Muhamad Makky Dandytra berujar sideways Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari dengan jumlah nilai yang meningkat mengindikasikan kekuatan uptrend. Sehingga, dia memprediksi IHSG akan kembali melanjutkan kenaikan hari ini dan menyentuh level 5.700.

"Masih ada peluang IHSG mengalami koreksi mendekati 5.600 an setelahnya, sebelum kembali rally menuju 5,780," ujarnya.

Simak: Kata BI Tekanan Kenaikan Harga Meningkat pada Juni

Menurut Makky sektor saham pilihan hari ini di antaranya adalah sektor retail, media, konstruksi, perbankan dengan modal besar, mineral, serta minyak dan gas. Kemudian sektor yang dapat dipertimbangkan untuk bottom fishing antara lain sektor peternakan unggas, properti hunian, dan batubara. "Waspadai sektor yang berpotensi overbought seperti perbankan dengan modal kecil dan menengah, serta farmasi."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

33 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya