GMF Gandeng Jepang Garap Bengkel Pesawat di Batam

Reporter

Kamis, 6 April 2017 09:34 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) menandatangani nota kerjasama dengan AFI KLM E&M dan salah satu mitra strategis dari Jepang, Mitsui & Co, Ltd untuk menggarap fasilitas perawatan pesawat di Batam, Kepulauan Riau.

Berdasarkan keterangan tertulis dari PT GMF AeroAsa yang diterima di Batam, penandatanganan pada Selasa, 4 April 2017, di Hangar 4 GMF, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tindak lanjut kerja sama GMF sebelumnya dengan BP Batam untuk penggunaan lahan di kawasan Bandara Internasional Udara Hang Nadim, Batam.

Sekretaris Perusahaan PT GMF AeroAsia, Aryo Widjoseno, mengatakan, kerja sama strategis ini diawali studi kelayakan yang dikerjakan bersama yang nantinya akan menjadi dasar kelanjutan kerja sama dalam pengembangan MRO. Pemilihan lokasi di Batam dilandasi oleh letak geografisnya dekat dengan Singapura yang merupakan hub Aviasi di kawasan Asia Tenggara.


Baca: OJK Sebut Fundamental Perbankan Dalam Kondisi Baik


Pada kesempatan yang sama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia dan perusahaan MRO asal Eropa AFI KLM Engineering & Maintenance (AFI KLM E&M) juga menandatangani nota kesapahaman kerja sama dalam peningkatan kapabilitas kedua pihak sebagai perusahaan MRO. Nota kesepahaman ini ditandatangani Pelaksana Tugas Direktur Utama PT GMF, I Wayan Susena, Group EVP AFI KLM E&M, Anne Brachet, serta EVP KLM E&M, Ton Dortmans.

PT GMF dan AFI KLM E&M fokus pada pengembangan kerjasama dalam penyelenggaraan pelatihan untuk masing-masing pihak, teknologi prognostik, integrasi sistem dan pertukaran data. Sebagai komitmen kesepemahaman, GMF menyediakan ruang di Hangar 4 PT GMF, untuk digunakan para ahli dari AFI KLM E&M. Nota kesepahaman ini lanjutan dari kerja sama yang dijalin pada Singapore Airshow 2016 lalu.

Lihat pula: PLN Siapkan Belanja Modal Rp 120 T untuk Pembangkit dan Transmisi


Pada perhelatan aviasi paling bergengsi di Asia Tenggara itu, PT GMF dan AFI KLM E&M menandatangani kontrak kerja sama meliputi beberapa hal, yaitu perawatan mesin pesawat, dukungan komponen untuk pesawat Boeing dan Airbus milik PT Garuda Indonesia. Dari perjanjian kerja sama itu, PT GMF telah menyelesaikan pekerjaan perawatan pesawat, komponen dan mesin Boeing 747-400 milik KLM pada 2016.

Susena mengatakan, PT GMF sangat antusias dengan kerjasama lanjutan ini. "Bersama dengan AFI KLM E&M, GMF dapat memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik. Di samping itu kerja sama ini juga dapat mempercepat langkah GMF mencapai visinya menjadi Top 10 MRO di dunia," ucapnya.

Dia juga ingin kerja sama ini diharapkan dapat menuai nilai positif seiring rencana GMF untuk melakukan penawaran publik perdananya di triwulan ketiga 2017. Selain itu dengan kemitraan strategis lewat MoU ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kedua belah pihak.

Brachet mengatakan, kemampuan GMF dan AFI KLM E&M dapat membantu memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik. MoU ini membantu AFI KLM E&M dalam merambah pasar Asia. "Keberadaan PT GMF di kawasan strategis Asia menjadi penting bagi kami. Bersama dengan GMF, kami dapat melayani pelanggan dari Asia," ujar Brachet.

Menurut Dortmans, mereka sudah menjalin kerja sama yang baik dengan PT GMF dalam berbagai sektor perawatan pesawat. "Kerja sama yang kami sudah jalin dengan GMF sangatlah baik, oleh karena itu kami tertarik untuk menjalin kerja sama dan sinergi dalam hal yang baru bersama-sama," kata dia.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

33 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

48 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

50 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

51 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya