TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, mengatakan kondisi perbankan Indonesia dalam keadaan baik sehingga aman dari krisis. "Saat ini fundamental perbankan baik, masih on track sesuai perkembangan," katanya di Gedung OJK, Jakarta, Rabu, 5 April 2017.
Salah satu indikator yang dilihat Muliaman adalah kredit. Ia mengatakan pertumbuhan kredit meningkat sebesar satu persen selama Maret 2017. Ia yakin target pertumbuhan kredit perbankan yang berkisar 9-12 persen itu bisa tercapai jika setiap bulan bisa tumbuh satu persen.
Baca Juga:OJK Imbau Bank Asing Fokus Pembiayaan Trade Financing untuk UKM
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, memperkuat pernyataan Muliaman. Ia mengatakan fundamental perbankan dalam keadaan sehat. Semua bank dinyatakan dalam pengawasan normal.
Hingga Februari 2017, OJK mencatat rasio kecukupan modal (CAR) per Februari sebesar 23,18 persen dan rasio profitabilitas (ROA) di atas 2 persen. Marjin bunga bersih (NIM) tercatat sebesar 5,28 persen dan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) sebesar 81,69 persen. Nelson mengatakan BOPO membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 83 persen.
Nelson mengakui tingkat kredit macet (NPL) perbankan secara gross masih tinggi yaitu 3,16 persen dan NPL nett 1,32 persen. Namun rasio NPL masih dalam batas aman. "Ambang batas untuk NPL nett sebesar 5 persen. Jadi angka 1,32 persen masih
sangat jauh," katanya. Sementara itu, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) sebesar 82,19 persen.
Simak: OJK Sebut Bankir Spesialis Trade Finance Masih Minim
Nelsom menambahkan realisasi pertumbuhan kredit saat ini masih belum menyentuh dobel digit secara year on year (yoy). Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar 9,21 persen. Dana amnesti pajak diharapkan bisa segera tersalurkan
ke perbankan sehingga bisa digunakan sebagai amunisi. Alokasi dana ke daerah pun diharapkan bisa berkontribusi.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
3 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
3 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
12 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
12 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
15 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
23 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
25 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
28 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
28 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
30 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya