TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf mengusulkan adanya harga eceran tertinggi untuk day old chicken (DOC) dan pakan ternak untuk mengatasi masalah di sektor peternakan unggas rakyat. "Harus ada HET DOC, HET pakan, dan afkir dini agar tak menyebabkan kenaikan harga DOC," ucapnya di ruang rapat Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu, 5 April 2017.
Syarkawi menuturkan masalah peternak unggas rakyat adalah over supply dan itu bisa diatasi dengan penetapan HET DOC dan afkir dini unggas. Sedangkan untuk mengatasi harga pakan yang dianggap mahal oleh peternak, maka juga harus ditetapkan HET pakan.
Baca: Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga
Selain itu, Syarkawi juga mengusulkan agar dilakukan ekspor ke berbagai negara untuk mengurangi populasi unggas. "Over supply bisa afkir dini dan ekspor ke berbagai negara," ucapnya.
Anggota Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Anton J. Supit mengatakan setuju saja dengan HET DOC. Selama pemerintah bisa mengatur harga dengan benar. "Setujulah supaya tak begini terus," ujarnya.
Anton Supit harga pakan tinggi juga karena kebijakan tentang jagung, sehingga jagung kurang pasokan untuk dibuat pakan ternak. "Karena 50 persen pakan itu dari jagung dan kebijakan pemerintah membuat harga jagung naik."
DIKO OKTARA
Berita terkait
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba
14 hari lalu
Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.
Baca SelengkapnyaKasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi
40 hari lalu
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaPPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi
50 hari lalu
PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar
24 Februari 2024
Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaEksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7
23 Februari 2024
Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.
Baca SelengkapnyaHarvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak
29 Desember 2023
Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal
1 Desember 2023
Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.
Baca SelengkapnyaEmisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai
29 November 2023
Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku
23 November 2023
Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.
Baca SelengkapnyaPT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya
5 November 2023
Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.
Baca Selengkapnya