TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin, 3 April 2017. IHSG berakhir menguat 0,69 persen atau 38,68 poin ke level 5.606,79, setelah dibuka menguat 0,27 persen atau 15,24 poin di level 5.583,34.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.581,31 – 5.568,11. Dari 540 saham yang pada IHSG di akhir perdagangan hari ini, sebanyak 149 saham menguat, 179 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir positif, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 1,56 persen, disusul oleh sektor perdagangan yang naik 1,44 persen.
Adapun dua sektor lainnya berakhir positif, didorong oleh sektor properti yang melemah 1,15 persen. “Efek rilis data perekonomian,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin, 3 April 2017.
Seperti diketahui IHSG menguat hingga penutupan perdagangan hari ini pascarilis data indeks harga konsumen bulan Maret. Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini mengumumkan Indeks Harga Konsumen Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mom). Dengan angka tersebut, inflasi tahunan menjadi (yoy) 3,61 persen.
Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengungkapkan deflasi agak diluar perkiraan. Bahkan hasil perhitungan BPS telah melampaui perkiraan sejumlah ekonom dan Bank Indonesia yang menyatakan akan terjadi inflasi.
"Karena ada panen raya bisa menetralisir kenaikan tarif listrik rumah tangga 900 VA dan kenaikan harga Pertamax dan Pertalite," ujarnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir menguat 0,93 persen atau 4,54 poin ke 490,31. Di pasar regional, seluruh bursa saham terpantau menguat dengan indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,31 persen,FTSE Straits Times Singapura naik 0,30 persen, indeks SE Thailand menguat 0,38 persen, dan indeks PSEi Filipina menguat 0,41 persen.
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
21 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya