Minat Asuransi Rendah, Keikutsertaan Nelayan Baru 30 Persen

Reporter

Jumat, 31 Maret 2017 23:00 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat masih rendahnya minat nelayan di provinsi tersebut dalam mengikuti program asuransi nelayan.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Jafar Ismail mengatakan meski sudah bergulir sejak setahun lalu, minat nelayan di Pantai Utara dan Selatan mengikuti program asuransi nelayan belum maksimal.



"Masih rendah keikutsertaannya, catatan kami baru mencapai 30% utara dan selatan," katanya pada Bisnis di Bandung, Jumat, 31 Maret 2017.


Menurutnya, sosialisasi yang rendah di tingkat kabupaten membuat upaya menggaet angka keikutsertaan yang tinggi belum bisa dilakukan meski jumlah nelayan di Jabar mencapai 104.000 orang. Akibatnya, di lapangan terjadi simpang siur informasi yang membuat nelayan enggan menjadi peserta.


"Mereka takut bayar, artinya ini sosialiasi kurang," ujarnya.


Advertising
Advertising

Menurut Jafar, kekhawatiran nelayan bahwa program ini wajib membayar premi adalah tidak beralasan. Ia menegaskan bahwa program untuk nelayan tersebut gratis. Faktor lainnya yang menghambat program ini adalah lambannya daerah mendistribusikan kartu nelayan sebagai salah satu persyaratan asuransi.


"Kartu nelayan dianggap nelayan buat apa, apalagi asuransi ngapain [ikut]?" tuturnya.


Jafar mengaku upaya daerah mensosialisasikan program ini masih rendah karena mengganggap urusan ini menjadi kewenangan provinsi. Karena itu pihaknya menargetkan pada tahun ini kembali mendorong sosialisasi ke sejumlah sentra nelayan. "Sosialiasi rendah itu terjadi di Pantura dan selatan," ujarnya.


Ia berharap tiga kejadian kecelakaan laut di Pantura belum lama ini bisa menarik minat nelayan lain untuk mendaftar.


"Nelayan juga harus diberi contoh, kemarin ada 3 klaim di Pantura, pembayarannya lancar, jadi sekarang minat mulai tumbuh mudah-mudahah. Jatah untuk Jabar sendiri mencapai 17.253 nelayan," ungkapnya.


Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indramayu, Asep Suryana mengatakan minat nelayan di wilayahnya mengikuti program ini mulai tumbuh.


Asep mengatakan pada 2016 lalu 5.180 nelayan kecilmengikuti program tersebut. Asuransi jiwa itu berlaku untuk nelayan yang memiliki kapal di bawah 10 GT, juga para anak buah kapal (ABK). "Memang tidak semua nelayan dapat," ujarnya.


Kuota peserta program asuransi nelayan yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Indramayu tergolong cukup besar, mencapai 10 ribu nelayan.


"Nelayan di Indramayu yang terdaftar asuransi ini baru 50 persen dari jatah kuota yang diberikan pemerintah," tuturnya.


Menurut Asep, banyaknya nelayan yang belum terdaftar asuransi karena beberapa faktor. Di antaranya, ketakutan mereka untuk ikut asuransi karena merasa masih hidup dan dalam keadaan sehat. "Itu saya temukan langsung di lapangan. Nelayan menolak ikut asuransi ‘Saya kan belum mati’," ujarnya.


Selain itu masih banyak nelayan yang tidak memahami pentingnya asuransi. Apalagi, ada anggapan uang yang dibayarkan untuk asuransi akan hilang jika tidak digunakan. Asep mengaku, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi kepada para nelayan.


"Padahal asuransi nelayan ini gratis. Tapi nelayan tetap tidak mau," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

15 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

17 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

35 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

53 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

53 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

53 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

53 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

56 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya