Pemalsuan Bilyet Giro, BTN Klaim Selamatkan Rp 140 Miliar

Reporter

Jumat, 31 Maret 2017 09:09 WIB

Direktur Utama Bank BTN Maryono. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) Maryono mengklaim perseroan sudah menyelamatkan dana Rp 140 miliar milik simpanan nasabah yang menjadi korban penawaran bilyet deposito palsu.

Menurut Maryono di Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017, BTN juga sudah memecat oknum karyawan berstatus Kepala Kantor Kas yang menjadi salah satu pelaku dalam kasus bilyet deposito palsu tersebut. "Selain itu, pegawai-pegawai yang terkait tidak langsung juga terkena sanksi, ada sanksi yang berat dan ada yang sedang," ujar dia.

Baca: Aksi Pembobol BTN, Deposito Berujung Bui

Maryono mengatakan total kerugian dana nasabah akibat bilyet deposito palsu itu sebesar Rp 256 miliar. Tawaran deposito palsu itu dilakukan di dua kantor kas.

Oknum Kepala Kantor Kas, kata Maryono bekerja sama dengan sindikat kejahatan perbankan di luar BTN untuk menawarkan bilyet deposito palsu kepada nasabah. Oknum dan pelaku tersebut juga mengatasnamakan BTN secara ilegal.

"Mereka menawarkan produk deposito dengan tingkat bunga jauh di atas tingkat yang ditawarkan BTN. Sindikat ini juga memalsukan spesimen tanda tangan dan data nasabah," kata mantan Direktur Utama Bank Mutiara itu.

Baca: Dirut BTN: Pengembalian Dana Tunggu Proses Hukum Inkrah


Maryono menjelaskan BTN sudah melaporkan kasus bilyet deposito palsu tersebut kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya. Saat ini, penyidikan oleh kepolisian sudah rampung dan berkas kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaaan Tinggi DKI Jakarta. "Karena sudah diserahkan ke penegak hukum, kami ikuti proses hukum sampai berkekuatan hukum tetap," ujar dia.

Komisi XI meminta BTN untuk memperkuat sistem anti-fraud atau sistem anti-penyalahgunaan keuangan di internal. "Kita sudah punya program anti-fraud, kita punya program lawyer customer, kita juga punya program lawyer employee jadi itu usulan yang bagus dan melengkapi," ucap Maryono.

Komisi XI DPR juga meminta penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kasus bilyet deposito palsu tersebut. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon pada Selasa, 29 Maret 2017 menjelaskan BTN melanggar ketentuan internalnya sendiri dengan memberikan wewenang kepada kantor kas untuk pembukaan rekening. Maka itu, kata Nelson, OJK memberikan pembatasan kepada kantor kas BTN untuk pembukaan rekening. "Maka itu, memang kita suspend," ujar Nelson.

BTN, dalam keterangan resminya, menjelaskan peniadaan kegiatan pembukaan rekening di kantor kas berlaku paling lama tiga bulan sesuai arahan OJK.

Emiten berkode BBTN itu juga mengaku bisnis tidak terganggu secara signifikan dengan kasus bilyet deposito palsu. Salah satu indikasinya, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh sesuai target per Februari 2017, dengan pertumbuhan 22,07 persen secara tahunan menjadi Rp 156,5 triliun. DPK kantor kas Bank BTN menyumbang 10 persen terhadap penghimpunan DPK BTN.

ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

18 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

7 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

7 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

24 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

36 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya