Pertamina Usulkan Kenaikan Harga BBM Karena Faktor Ini

Reporter

Editor

Setiawan

Kamis, 23 Maret 2017 17:15 WIB

Petugas mengisi bahan bakar saat Sharing Knowledge mengenai cara kerja dispenser di SPBU Veteran, Bintaro, Jakarta, 9 Juni 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengajukan usulan kenaikan harga bahan bakar minyak jenis pelayanan masyarakat (PSO) mulai 1 April mendatang. Pasalnya, perseroan mengklaim saat ini biaya perolehan BBM lebih besar ketimbang harga jual.

"Usulan Pertamina (harga) sesuai keekonomian. Itu usulan kami sebagai badan usaha tapi keputusan tergantung pemerintah," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar di kompleks parlemen, Kamis, 23 Maret 2017.

Baca: Pertamina Seragamkan Harga BBM 15 Lokasi Terpencil

Iskandar mencatat saat ini biaya perolehan solar mencapai Rp 8.300 per liter. Sementara biaya perolehan premium sebesar Rp 6.850 per liter. Besaran itu jauh lebih tinggi dibanding harga solar saat ini sebesar Rp 5.150 per liter. Sementara harga premium di luar Jawa Madura dan Bali juga lebih rendah yaitu sebesar Rp 6.450 per liter.

Iskandar mencatat defisit penjualan solar subsidi sudah terjadi sejak Oktober 2016. Sementara defisit penjualan premium sudah dirasakan perseroan sejak September 2016. Saat itu, harga acuan pasar Platts di Singapura (MOPS) berkisar US$ 55-60 per barel. Perusahaan sudah mengusulkan perubahan harga kepada pemerintah. Kenaikan harga MOPS dipicu kesepakatan organisasi negara eksportir minyak (OPEC) menurunkan produksi hingga 1,2 juta barel per hari (bph) tahun depan.

Namun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hanya menyetujui kenaikan harga premium Rp 500 per liter. Akhirnya Pertamina menambal defisit dari dana bantalan sekitar Rp 2 triliun.

Baca: Ditopang Konsumsi, Bank Dunia Ramalkan Ekonomi RI Meroket

Iskandar menuturkan dua pekan terakhir harga MOPS stabil. Jika harga meningkat, diprediksi bakal ada migrasi penggunaan BBM non subsidi ke BBM bersubsidi di jenis bensin. Pasalnya, disparitas harga BBM non subsidi dan BBM bersubsidi bakal melebar. "Kalau lebih dari Rp 1.000 perbedaannya bisa ada migrasi."

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar ogah mengemukakan jawaban pemerintah atas usulan Pertamina. "Tunggu dulu," ujarnya.

Kerugian Pertamina sudah diprediksi anggota DPR Fraksi Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir. Inas mengatakan sudah mewanti-wanti pemerintah untuk tidak memangkas subsidi sejak pertengahan tahun lalu. "Saya sudah bilang hati-hati menurunkan subsidi karena pergerakan MOPS sedang naik." Pemerintah saat itu bergeming karena menganggap harga minyak dunia sedang murah.

Menurut Inas, kerugian Pertamina bisa dibayar pada tahun berikutnya, asalkan pemerintah mau menaikkan subsidi solar kembali ke angka Rp 1.000 per liter dalam APBN-P 2017. "Masak salah hitung pemerintah lalu dibebankan kepada rakyat," ujarnya.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

39 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

57 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya