Vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha dan istrinya Cynthia Riza bersama Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa Efek Indonesia, Hamdi Hassyabaini menyaksikan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 23 Februari 2016. Giring telah menjadi investor pasar modal sejak 2008. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan hari ini, Selasa, 21 Maret 2017, berpotensi mengalami koreksi lanjutan setelah Senin kemarin ditutup melemah tipis 0,12 persen di level 5.533. Analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan berada di level 5.507-5.480.
“Level support IHSG pertama dan kedua hari ini kami perkirakan di level 5.507 dan 5.5480 dan level resisten pertama dan kedua adalah 5.563 dan 5.593,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Maret 2017.
Menurut Reza, peluang penurunan (bearish) membuat indeks saham hari ini berpeluang mengalami koreksi lanjutan. Potensi koreksi itu akan memicu aksi jual. Kebanyakan investor diperkirakan akan melanjutkan aksi ambil untung sehingga akan semakin menekan IHSG. “Tetaplah pantau segala sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujarnya.
Reza mengatakan pergerakan IHSG rawan terjadi aksi jual seiring penguatan yang signifikan dalam beberapa hari sebelumnya. Bahkan, setiap kali IHSG menyentuh rekor tertinggi terbarunya dan ditambah dengan berbagai pendapat yang bernilai optimistis akan penguatan lanjutan, justru saat itulah potensi pembalikan arah melemah kian meningkat. Akhirnya, IHSG pada Senin kemarin pun terjungkal dari zona hijau seiring minimnya sentimen positif meskipun laju rupiah menguat.