Pemerintah Tetapkan Hasil Penjualan Sukuk Ritel Rp 14,03 Triliun

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 00:00 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukuk Negara Ritel seri SR-009 sebesar Rp14,03 triliun, dari target indikatif sebesar Rp20 triliun, dengan jumlah investor sebanyak 29.838 orang.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang diterima di Jakarta, Senin, 20 Maret 2017, menyebutkan jumlah investor terbesar berada pada kisaran pembelian Rp5 juta sampai dengan Rp100 juta atau 42,4 persen, serta kisaran pembelian Rp100 juta s.d. Rp500 juta atau 36,96 persen.

Jumlah investor terbesar berdasarkan wilayah berasal dari Indonesia bagian barat, kecuali DKI Jakarta mencapai 58,03 persen. DKI Jakarta mencapai 34,12 persen, wilayah Indonesia bagian tengah 7,21 persen dan wilayah Indonesia bagian timur 0,64 persen.

Jumlah investor terbesar berdasarkan profesi, yaitu profesional, pegawai swasta, dan BUMN atau lembaga lainnya dengan persentase 41,36 persen. Diikuti wiraswasta 25,18 persen, pekerja seni, pelajar, maupun pensiunan 16,73 persen, ibu rumah tangga 8,68 persen serta PNS dan TNI/Polri 8,05 persen.

Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berasal dari kelompok umur diatas 55 tahun yaitu mencapai 39,56 persen, sedangkan kelompok umur 41 s.d. 55 tahun mencapai 35,4 persen, kelompok umur 25 s.d. 40 tahun sebesar 23,41 persen, dan kelompok umur di bawah 25 tahun sebanyak 1,63 persen.

Penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-009 akan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2017 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Maret 2017.

Namun, karena pada sukuk ini ditetapkan minimum "holding period" sampai dengan satu periode imbalan, perdagangan di pasar sekunder baru pada dilakukan mulai 10 April 2017.

Sukuk Negara Ritel seri SR-009 ini memiliki tingkat imbalan 6,9 persen dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2020 serta pembayaran imbalan pada tanggal 10 setiap bulan. Sukuk ini mempunyai "underlying asset" berupa proyek kegiatan APBN 2017 dan Barang Milik Negara.

Sebelumnya, untuk penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-008 pada bulan Maret 2016, Pemerintah menetapkan hasil penjatahan Rp31,5 triliun dengan jumlah investor yang tercatat mencapai 48.444 orang.

Sukuk Negara Ritel seri SR-008 mempunyai tingkat imbalan 8,3 persen dan sempat mengalami peningkatan penjatahan (upsize) Rp1,5 triliun dari target indikatif Rp30 triliun.
ANTARA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

35 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya