Indonesia Uji Produk Perikanan di Amerika Serikat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 20 Maret 2017 23:00 WIB

Pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Minggu (18/10). Pemerintah menargetkan kenaikan kontribusi sektor perikanan terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 4% pada 2014, saat ini kontribusi sektor ini masih 2,7% terhadap PDB. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengusung program ketelusuran produk (traceability) perikanan dalam ajang pameran bergengsi Seafood Expo North America (SENA), di Boston, Amerika Serikat. SENA adalah eksposisi perikanan terbesar di Amerika Utara dengan ribuan peserta.

"Kami di industri perikanan rajungan (Portunus pelagicus) pun sangat mendukung itu, dan sudah melakukan di Lampung Timur dan Pemalang, Jawa Tengah," kata Manajer Pemasaran PT Siger Jaya Abadi, Arie Prabawa, salah satu peserta dari Indonesia, dari Boston, Senin, (20 Maret 2017).



Delegasi Indonesia terdiri dari banyak perusahaan, di antaranya PT Siger Jaya Abadi dari grup Blue Star Nusantara (BSN), Multi Monodon group, PT Bahari Biru Nusantara, PT Intimas Surya, CP Prima, PT Wahyu Pradana Binamulia, dan PT Wironton Baru.


Juga PT Alam Jaya, PT Indu Manis, PT Permata Marindo Jaya, PT Inti Lautan Fajar Abadi, Mina Kencana Mulya, PT Sekar Bumi Tbk, PT Nusantara Alam Bahari, dan PT Dharma Samudera Fishing Industries.


Secara umum, ketelusuran adalah suatu cara mempermudah pelacakan terhadap suatu produk dengan melihat sejarah dari produk itu, dan bisa dilakukan dengan menelusuri dia di setiap tahapan budidaya.


Mulai dari sejak awal sampai akhir proses produksi dan bahkan juga menelusurinya setelah produk tersebut diedarkan sampai ke konsumen terakhir.

Hal itu mesti dilakukan terkait keamanan pangan, sebagai isu sangat penting dalam pemasaran produk perikanan di tingkat internasional. Ini jadi tanggung jawab pelaku usaha pada produk dimaksud.

Importir Amerika Serikat atas produk rajungan Indonesia, yakni CEO Blue Star Foods, John R Keller, sangat mendukung program ketelusuran produk perikanan itu. Dia hadir pada peresmian koperasi rajungan pertama di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, pada Februari lalu.


Data Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan-KKP mencatat nilai ekspor rajungan Indonesia pada 2014 melebihi 308 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4 triliun.

Volume ekspor rajungan mengalami peningkatan signifikan, yaitu pada 2014 sekitar 10, 8 juta ton, pada 2015 mencapai 15, 8 juta ton, dan pada 2016 menjadi 19,4 juta ton.

ANTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

45 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

45 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

45 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

47 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

59 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya