BKPM: Perusahaan Jerman Berminat Bangun Smelter

Reporter

Senin, 20 Maret 2017 20:07 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih dalam acara Rapat Koordinasi Nasional BKPM di Nusa Dua, Bali, 24 Februari 2017. Pertemuan ini bertujuan untuk mensinergikan kebijakan pemerintah dan daerah agar terwujudnya kemudahan dan kepastian investasi. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjaring minat dua perusahaan asal Jerman untuk menanamkan modal di proyek investasi "smelter" nikel senilai US$ 800 juta (setara Rp 10,4 triliun, dengan kurs Rp 13.000 per US$).

Perusahaan asal Negeri Panser menyatakan minat untuk bekerja sama dengan BUMN pertambangan Indonesia dalam proyek tersebut.

Baca: BKPM: Investasi Cina Naik Drastis Di 2016

"Kami bertemu dengan perusahaan-perusahaan Jerman yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia di antaranya adalah perusahaan Jerman dengan rencana investasi US$ 800 juta sementara satu perusahaan lainnya di bidang usaha sektor gas belum menyebutkan berapa nilai investasinya," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam siaran pers di Jakarta, Senin 20 Maret 2017.

Baca: Investasi Jepang di Indonesia Melonjak Dua Kali Lipat

BKPM melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di Eropa pada tanggal 15-22 Maret 2017 untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang atraktif. Beberapa negara yang dikunjungi di antaranya Jerman, Prancis Swedia, Inggris dan Denmark.

Kunjungan kerja tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemasaran untuk mendukung pencapaian target investasi tahun 2017 yang dipatok pada angka Rp 678,8 triliun.

Menurut Thomas, kunjungan kerja yang dilakukan juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan beberapa "fund managers" (pengelola keuangan) maupun perbankan di Jerman.

"Jerman merupakan salah satu negara penting di Eropa yang juga merupakan kontributor utama investasi di Indonesia," jelasnya.

Ia menyebutkan daya tarik investasi utama bagi Jerman. Di antaranya adalahkondisi perekonomian Indonesia yang relatif stabil ditambah dengan fundamental makro ekonomi yang solid serta dukungan arus investasi asing langsunh (foreign direct investment/FDI) yang tinggi.

"Tahun lalu FDI yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 28,9 miliar, naik 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jerman menyumbang US$ 133 juta dari total nilai FDI tersebut," ungkapnya.

Aliran penanaman modal dari Eropa yang dalam lima tahun terakhir mengalir ke Indonesia sebesar US$ 13,3 miliar (setara dengan Rp 172,9 triliun dengan kurs rupiah Rp13.000 per US$).

Lima besar investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia adalah dari Belanda, Inggris, Prancis, Luxembourg dan Jerman.

ANTARA

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

13 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

30 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

35 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

36 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

42 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

58 hari lalu

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya