TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan awal pekan depan diperkirakan tertekan.
Menurut analis saham dari Reliance Securities Lanjar Nafi, sentimen pada pekan depan yang menjadi fokus investor di antaranya Indeks harga produksi Eropa, beberapa data tingkat kemampuan kosumen di Inggris, Pertemuan BOJ dalam keputusan kebijakan moneter, tingkat kepercayaan konsumen, serta survey kinerja sektor manufaktur di Jepang dan Eropa.
Melihat minimnya sentimen yang mempengaruhi pasar pekan depan, pergerakan komoditas dan nilai tukar akan menjadi pemicunya. "Mayoritas pergerakan bursa Global sudah cukup jenuh beli (overbought) pasca Fed Rate momentum. Sehingga peluang kehilangan momentum dan koreksi berlebihan akan menjadi penekan pergerakan bursa Global," kata Lanjar Nafi dalam pesan tertulisnya, Ahad, 19 Maret 2017.
Menurut Lanjar, sejalan dengan bursa global IHSG juga diperkirakan tertekan. IHSG akan bergerak sedikit tertekan diawal pekan pada range pergerakan 5.446-5.550," kata Lanjar Nafi.
Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan untuk pekan depan diantaranya ANTM dengan support dan resisten 730-850, INCO dengan support dan resisten 2.300-2.620, LPCK dengan support dan resisten 4.300-4.600, MLPL dengan support dan resisten 308-340, serta TINS dengan support dan resistance 945-1085.
Pada pekan kemarin, Bursa Asia membuka pekan dengan pergerakan optimis disering laporan data pekerja AS yang menjadi sinyal kenaikan suku bunga The Fed pada minggu ini.
IHSG pun menguat optimis diawal pekan dengan aksi beli investor yang mulai terlihat cukup tinggi. "Outlook pertumbuhan kredit indonesia yang diperkirakan cukup baik pada tahun ini mampu menjadi pendorong penguatan IHSG pada awal pekan," ucap Lanjar.
Menjelang akhir pekan, seakan merasa terlepas dari ketidakpastian sentimen The Fed, mayoritas bursa di Global optimis menguat setelah The Fed sesuai ekspektasi menaikan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1 persen. IHSG bergerak optimis sejak awal sesi perdagangan dan ditutup mengalami penguatan terbesar pada tahun ini di level 5.540,43.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
9 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya