Harga Minyak Dunia Kembali Tertekan Karena Ini

Reporter

Sabtu, 18 Maret 2017 12:00 WIB

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Prospek harga minyak dunia bisa kembali menanjak setelah Organization of the Petrolium Exporting Countries (OPEC) memangkas produksi demi menstabilkan harga pada akhir tahun lalu.



Namun, kondisi pasar fisik minyak dunia disebut masih mengalami penumpukkan pasokan yang membuat tren harga minyak saat ini cenderung tertekan.


Managing Director dari konsultan Petromatrix GmbH, Oliver Jakob, mengatakan, kondisi pasar fisik minyak sampai saat ini tidak benar-benar terjadinya pengurangan pasokan maupun kenaikan permintaan yang tinggi.

Baca : Dolar AS Melemah, Dorong Naik Harga Minyak Dunia


“Pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC memang sudah cukup baik agar kelebihan pasokan yang terjadi dalam tiga tahun ke belakang tidak terulang. Namun, tidak cukup memberikan dorongan untuk harga minyak kembali pada kisaran US$60 sampai US$70,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu 18 Maret 2017.


Tanda-tanda kelebihan pasokan kembali mulai terlihat pada kawasan Eropa, Afrika Barat, dan Amerika Serikat (AS) yang membuat harga minyak Brent cenderung melemah. Adapun, saat ini, di Afrika Barat, penjualan minyak justru cenderung lebih lambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.


Lalu, di Amerika Serikat, antara wilayah produksi minyak dan tempat penyimpanan mengalami limpahan pasokan yang sangat besar.


Dari segi nilai transaksi kontrak berjangka jangka panjang untuk harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent, pada 23 Februari 2017 sempat mencatatkan nilai tertinggi sejak akhir tahun lalu OPEC mengumumkan rencana pemangkasan produksi yakni senilai US$ 56 miliar, tetapi pada 24 Februari 2017 nilai itu langsung menciut menjadi US$ 49,3 miliar.


Aksi jual pada pasar berjangka itu memperkuat kondisi pasar fisik yang kembali mengalami pasokan yang berlimpah.


Dominic Haywood, analis Energy Aspect Ltd., mengatakan, pasar minyak kembali membutuhkan harga yang lebih rendah setelah sejak tahun lalu Amerika Serikat (AS) mulai membuka keran ekspor minyaknya.


“Permintaan dari Afrika Barat melemah karena harus bersaing dengan AS dalam menjual minyaknya ke Asia,” ujarnya.


Pasanya, walaupun OPEC sudah memangkas produksi, tetapi pengeboran shale oil AS justru digenjot dan membuat persaingan memperebutkan pasar kian ketat.


Dari data Energy Information Administration (EIA)AS sampai 15 Maret 2017, produksi minyak Negeri Paman Sam melonjak mendekati level tertinggi sejak Februari 2016 yakni pada level 9,1 juta barel per hari. Tingkat produksi itu meningkat 1,82 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu.


Di sisi lain, pasokan minyak AS juga terus menumpuk, sampai data 15 Maret 2017 disebutkan pasokan minyak AS meningkat 9,32 persen menjadi 528,15 juta barel.


Pada perdagangan akhir pekan ini, harga minyak WTI mencatatkan kenaikan sebesar 0,06 persen menjadi US$ 48,78 per barel, sedangkan untuk harga minyak Brent mengalami kenaikan tipis sebesar 0,04persen menjadi US$51,76 per barel.


Sepanjang bulan berjalan ini, harga minyak WTI sudah melemah sebesar 9,38 persen, sedangkan harga minyak Brent turun sebesar 8,16p ersen.


BISNIS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

8 jam lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

14 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

16 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

16 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya