Akhirnya, The Fed Putuskan Kenaikan Suku Bunga 0,25 Persen

Reporter

Kamis, 16 Maret 2017 07:49 WIB

AP/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pertumbuhan lapangan pekerjaan yang solid dan meningkatnya inflasi, pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Rabu, 15 Maret 2017 waktu setempat memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25 persen).

Dilansir dari The Guardian, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, alasan kenaikan suku bunga AS karena ia meyakini bahwa keadaan ekonomi AS sedang membaik.


"Pesan sederhana adalah bahwa kondisi ekonomi dalam keadaan membaik. The Fed memiliki keyakinan dalam perekonomian, dan ketahanan terhadap guncangan. Bursa tenaga kerja sedang menguat, meski jelas belum semua orang merasakan manfaatnya," ujar Janet Yellen dalam pernyataannya, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: Gubernur Fed Beri Syarat Kenaikan Suku Bunga


Keputusan itu diumumkan usai anggota Komite Pembuatan Kebijakan Pasar Terbuka The Fed menggelar pertemuan selama dua hari. Selain itu mereka juga mengisyaratkan akan terjadi kenaikan suku bunga lagi sebanyak dua kali di tahun ini, dengan target menjadi 0,75 persen dan 1 persen.


Dari voting sepuluh pejabat The Fed, hanya satu pejabat yakni Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis yang menolak kenaikan, dengan alasan untuk menjaga tingkat kestabilan.

Kenaikan suku bunga secara luas diharapkan setelah Gubernur The Fed Janet L. Yellen dan pembuat kebijakan lainnya pada pekan lalu mengisyaratkan bahwa perekonomian sudah siap untuk itu. Beberapa analis ikut berspekulasi bahwa pejabat The Fed bisa jadi akan lebih cepat untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Simak: Pejabat The Fed Suku Bunga Naik Secepatnya


Dilansir dari Los Angeles Times, langkah The Fed bisa menempatkan mereka bertentangan dengan para pejabat pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mendorong pemotongan pajak, pengurangan peraturan, dan peningkatan belanja infrastruktur dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Karena dengan suku bunga yang lebih tinggi bisa menghambat pertumbuhan itu.

Namun perkiraan anggota komite dengan tetap menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin tahun ini dan tiga tahun berikutnya sama seperti yang mereka tunjukkan terakhir kali pada proyeksi mereka di desember tahun lalu.


Advertising
Advertising

Kenaikan itu akan membawa suku bunga acuan menjadi 2,1 persen hingga akhir 2018, meski secara histpris level itu belum tercapai sejak awal 2008 saat suku bunga lama bertahan di level mendekati nol.

Dalam pernyataan The Fed, mayoritas anggota komite mengatakan ekonomi telah berkembang pada kecepatan yang moderat, sementara pasar tenaga kerja juga terus menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Simak: Kenaikan Suku Bunga Fed Dianggap Tak Pengaruhi Stabilitas


The Fed memiliki mandat ganda, yakni untuk meningkatkan lapangan pekerjaan secara maksimal, dan mempertahankan kestabilan harga dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka. Tingkat pengangguran di AS hingga Februari lalu mencapai 4,7 persen, sesuai dengan target jangka panjang The Fed, di mana sebanyak 235.000 orang telah mendapat pekerjaan baru.

Selain itu, inflasi 1,9 persen di 31 Januari lalu merupakan level tertinggi secara tahunan sejak 2012, berdasarkan total pengeluaran konsumsi pribadi. Pengukur inflasi lainnya, pemerintah AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen, naik 2,7 persen selama 12 bulan terakhir hingga 28 Februari.

Pembuat kebijakan The Fed menargetkan hingga akhir 2017 pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mencapai 2,1 persen dengan tingkat pengangguran turun menjadi 4,5 persen hingga akhir tahun.


Pertumbuhan diproyeksikan akan sama di 2018, dengan sedikit perbaikan di Desember, namun akan cenderung turun di 1,9 persen di 2019. Proyeksi tersebut tentunya di bawah proyeksi presiden AS Donald Trump yang memperkirakan ekonomi AS dapat tumbuh minimal 3 persen secara tahunan.


DESTRIANITA | THE GUARDIAN | REUTERS | LOS ANGELES TIMES

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya