TEMPO.CO, Jakarta -Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu, 15 Maret 2017, akan bergerak bervariasi dan berpeluang ditutup di teritori positif. IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.410 hingga 5.450.
David mengatakan sentimen pasar dalam negeri didorong isu individual mengantisipasi rencana pembagian dividen sejumlah emiten badan usaha milik negara (BUMN). Sementara sentimen dari luar datang dari hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Jelang keputusan The Fed, dolar AS menguat dan melemahkan rupiah.
Baca : Darmin Optimistis PDB Kuartal I Stabil, Indeks Saham Menghijau
"Pekan ini pasar juga tengah menanti putusan sejumlah bank sentral dunia terkait kebijakan moneternya," kata David seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 15 Maret 2017.
David memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan tingkat bunga acuannya pada level saat ini yaitu 4,75 persen.
IHSG pada perdagangan Selasa, 14 Maret 2017 kemarin berhasil melanjutkan rebound dengan ditutup di 5.431. Indeks menguat 22,213 poin atau 0,41 persen.
Baca : Pernyataan Menteri Darmin Picu Penguatan IHSG Hari Ini
David mengatakan penguatan ditopang sejumlah saham emiten BUMN unggulan yang mengantisipasi rencana pembagian dividen Tahun Buku 2016. Pasar juga merespons positif pencapaian laba sejumlah emiten sektoral terutama di perbankan dan infrastrutur. Rebound harga komoditas batu bara turut memicu aksi beli balik atas saham emiten batu bara.
Penguatan IHSG kemarin terjadi di tengah pergerakan bursa saham Asia yang umumnya di teritori negatif. Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate pada pertemuan FOMC. Ketegangan geopolitik di kawasan Uni Eropa yang meningkat juga menjadi sentimen positif bagi pasar Asia.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
3 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
10 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
11 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
13 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
13 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
13 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
17 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
19 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya