TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta naik sembilan poin menjadi 13.347 per dolar AS pada Selasa pagi, 14 Maret 2017. “Rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan menguat bersamaan mayoritas kurs di kawasan Asia,” kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, Selasa, 14 Maret 2017.
Mayoritas kurs mata uang negara kawasan Asia menguat karena kekhawatiran terhadap dampak negatif kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang berencana menaikkan suku bunga acuannya. Kebijakan ini sepertinya sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. “Di saat yang bersamaan, pasar keuangan di dalam negeri, seperti surat utang negara (SUN) dan indeks harga saham gabungan (IHSG), juga menguat,” katanya.
Baca: Kurs Rupiah Dibuka Melemah 3 Poin
Rangga menambahkan, data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis akhir pekan ini diperkirakan kembali mencatatkan surplus sehingga menambah sentimen positif terhadap rupiah. Namun dia menyarankan agar pelaku pasar tetap mewaspadai kebijakan bank-bank sentral negara maju karena volatilitas berpotensi tetap tinggi pekan ini.
Baca: Terimbas Sentimen Global, IHSG dan Rupiah Berportensi Melemah
”Fokus masih ke kebijakan The Fed dan juga bank sentral Eropa (ECB) yang cenderung hawkish. Di sisi lain, penting juga ditunggu pandangan bank sentral Jepang (BoJ) terhadap perekonomian Jepang,” katanya.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyarankan pula agar pelaku pasar tetap mewaspadai potensi pelemahan mata uang domestik menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Nilai tukar rupiah, dia melanjutkan, dapat berfluktuasi lebih tinggi seiring maraknya spekulasi pembelian dolar AS. “Tetap cermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya arah pergerakan rupiah,” katanya.
ANTARA
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya