Tanpa Freeport, Pemerintah Bisa Bangun Smelter Mandiri  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Maret 2017 10:51 WIB

Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Pengurangan bea keluar tersebut lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter Gresik yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, meminta pemerintah segera menentukan sikap atas polemik status kontrak karya terhadap PT Freeport Indonesia, unit usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc. Menurut dia, lebih baik pemerintah membangun pabrik pemurnian (smelter) secara mandiri dibanding harus menunggu iktikad baik Freeport.

Yusri memandang modal pembangunan smelter bisa dihimpun dari konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) tambang dan dana pensiun. Ia memperkirakan dana pembangunan smelter sekitar US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 33,3 triliun). Ia menilai hal itu adalah langkah yang paling mungkin untuk mencegah lebih besar lagi kerugian bagi bangsa.

“Jadi, kita tidak selalu ribut lagi sama Freeport dan PT Aman Mineral Sumbawa (eks Newmont) dia mau bangun atau tidak, tetapi semua hasil tambang berupa konsentrat atau bullion emas masuk smelter kita,” kata Yusri dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Maret 2017.

Menurut Yusri, dengan dibangunnya smelter, hasil tambang dari perusahaan tambang asing dan nasional yang tidak mempunyai smelter juga bisa masuk dan diolah oleh smelter yang dimiliki BUMN. Dengan begitu, pendapatan negara akan bertambah serta menguntungkan industri dalam negeri sehingga akan memberikan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Yusri menuturkan keuntungan lainnya adalah smelter milik negara akan mampu menguak berapa sebenarnya hasil kandungan mineral berharga yang ditambang oleh Freeport, Newmont, ataupun perusahaan tambang asing lain.

Ia menduga perusahaan tambang seperti Freeport selama ini sering menyembunyikan jumlah sebenarnya kandungan emas, perak, tembaga, dan mineral berharga lainnya yang telah digali hampir 50 tahun. Ia pun menduga Freeport berdalih tidak bisa membangun smelter karena alasan ekonomi dan bukan bidang keahlian mereka.

Yusri menegaskan, jangan sampai pemerintah kehilangan keuntungan di hulu ataupun hilir dari tambang di Papua tersebut. Sebab, ia meyakini Freeport tak akan membangun smelter karena akan membuka persentase emas, perak, tembaga, dan mineral berharga lainnya dari setiap ton konsentrat yang dihasilkan.

DANANG FIRMANTO



Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

6 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

22 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

38 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya