TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Menurut data Kementerian Perindustrian, industri makanan dan minuman pada triwulan IV 2016 tumbuh 8,46 persen atau di atas pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,42 persen.
Nilai ekspor produk makanan dan minuman, termasuk minyak kelapa sawit, pada 2016 mencapai US$ 26,39 miliar. Sedangkan realisasi investasi di sektor industri makanan dan minuman hingga triwulan III 2016 mencapai Rp 24 triliun untuk penanaman modal dalam negeri dan US$ 1,6 miliar untuk penanaman modal asing.
Seperti dikutip dari rilis kementerian, Kamis, 9 Maret 2017, Airlangga berujar salah satu produk industri minuman ringan yang memiliki prospek cerah adalah coconut drink. "Saat ini, coconut drink banyak dinikmati masyarakat. Potensi kita kuat karena sumber bahan bakunya. Selama ini, kita hanya ekspor buahnya,” tuturnya.
Menurut Airlangga, industri minuman ringan di Indonesia didominasi air minum dalam kemasan yang memiliki pangsa pasar hingga 84 persen dari total pasar minuman ringan. Adapun pangsa pasar minuman berkarbonasi hanya 3,6 persen dan minuman ringan lain, seperti minuman isotonik dan sari buah, 12,4 persen.
Airlangga menuturkan pertumbuhan rata-rata industri minuman ringan pada 2016 mencapai 6-7 persen. Dia optimistis pertumbuhan industri minuman ringan akan terus meningkat. "Investasi baru di pasar yang masih berkembang bukan hanya dari segi pilihan jenis produk, tapi juga pilihan segmen pasarnya,” kata Airlangga.
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
16 hari lalu
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
16 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.