Terimbas Sentimen Global, IHSG dan Rupiah Berportensi Melemah  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 10 Maret 2017 07:27 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar (kurs) rupiah hari ini, Jumat, 10 Maret 2017, diprediksi berpotensi melemah terimbas sentimen global. Analis senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan IHSG hari ini membutuhkan konfirmasi lebih untuk bisa bergerak menguat sehingga akan mengalami konsolidasi.

“Sentimen global akan memberikan dampak negatif terhadap pergerakan IHSG dan rupiah hari ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Maret 2017.

Menurut Reza, ruang pergerakan IHSG hari ini diprediksi akan terbatas. Meski begitu, dia berharap IHSG bisa menguat apabila mampu bertahan dari sentimen negatif. “IHSG berpeluang mengalami penurunan (bearish) dan kemungkinan koreksi. Kami perkirakan indeks akan bergerak menurun di level 5.391-5.380,” kata dia.

Baca: Rupiah Stabil, Waspadai Penguatan Dolar

Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Maret 2017, IHSG ditutup menguat 0,16 persen atau 8,62 poin ke level 5.402. Dalam pembukaan perdagangan, IHSG juga menguat, tapi hanya 0,01 persen atau 0,18 poin ke level 5.393. Reza mengatakan laju IHSG akhirnya mampu mengalami kenaikan setelah di awal sesi cenderung bergerak mendatar. Bahkan indeks lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah, yang melanjutkan pelemahan sebelumnya.

Reza berujar, imbas negatif dari melemahnya bursa saham Amerika Serikat, yang diikuti merahnya sejumlah bursa saham Asia, sempat mempengaruhi IHSG. "Namun, jelang penutupan, tampaknya volume beli mulai mendominasi dan mampu mengangkat IHSG," tuturnya.

Bahkan, menurut Reza, laju rupiah yang melemah tidak terlalu menghalangi kenaikan IHSG. Dalam perdagangan Kamis kemarin, asing mencatatkan beli bersih (nett buy) Rp 156,61 miliar, turun dari sebelumnya yang mencatatkan nett buy Rp 246,18 miliar.

Baca: Sejumlah Anak Usaha BUMN Proses IPO

Reza menuturkan pergerakan bursa saham Asia masih dipengaruhi potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR) dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Selain itu, pelemahan bursa saham Asia juga dipengaruhi kenaikan laju dolar Amerika.

Di sisi lain, rilis inflasi dan Producer Price Index (PPI) Cina yang mengalami kenaikan juga direspons negatif sehingga menekan indeks saham Asia. Namun, menguatnya dolar Amerika memberikan berkah, di mana nilai tukar yen yang melemah direspons secara positif oleh bursa saham Jepang atau Nikkei.

Reza menambahkan, menjelang rapat FOMC, pergerakan indeks saham Eropa juga berada di zona merah. Pelaku pasar cenderung menahan diri karena harga minyak juga melemah. Indeks Pan-European Stoxx600 melemah 0,23 persen, terutama akibat melemahnya sektor basic resources.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya