Ratusan Karyawan Danamon Unjuk Rasa Minta Dirut Dicopot

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 10 Maret 2017 02:08 WIB

Serikat Pekerja (SP) Bank Danamon melakukan aksi unjuk rasa di depan Menara Bank Danamon, Jakarta Selatan, 28 Oktober 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Surabaya - Karyawan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) Danamon, menggelar aksi unjuk rasa, siang tadi, Kamis, 9 Maret 2017, di Kantor Wilayah Danamon, kantor Otoritas Jasa Keuangan, dan kantor Gubernur Jawa Timur. Ketua Umum Serikat Pekerja Danamon Abdoel Moedjib mengatakan aksi unjuk rasa tersebut menuntut Direktur Utama (Dirut) Bank Danamon Sng Seow Wah dicopot dari jabatannya.

“Pada kenyataannya, ada indikasi bahwa yang mempersulit eksekusi melaksanakan kesepakatan ialah direktur utama,” kata Moedjib saat ditemui di kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.

Baca : Didemo, Ini Langkah Direksi dan Serikat Pekerja Danamon

Moedjib menuturkan, SP Danamon telah berkomunikasi dengan manajemen Bank Danamon Indonesia terkait dengan hak karyawan yang sengaja dikurangi atau dihilangkan. Selain itu, Moedjib menambahkan, SP Danamon telah meminta mediasi kepada beberapa instansi. Adapun instansi tersebut ialah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), Menteri Tenaga kerja Republik Indonesia, Komisi IX DPR RI, dan Komisi E DPRD Jawa Timur.

“Semua itu tidak mendapatkan tanggapan yang semestinya dari manajemen Bank Danamon,” ujar Moedjib.

Alasan SP Danamon meminta Sng Seow Wah dicopot dari jabatannya karena ia dinilai telah melanggar kesepakatan. Sebab, karyawan Bank Danamon belum mendapatkan kejelasan. Kesepakatan yang dinilai telah dilanggar ialah manajemen Bank Danamon tetap melakukan tindakan yang merugikan karyawanm seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan outsourcing.

“Dia sebagai tenaga kerja asing sangat berani sekali tidak merespons, padahal kesepakatan sudah mendapatkan disposisi dari Pak Menteri,” kata Moedjib.

Baca : Ratusan Karyawan Bank Danamon Turun ke Jalan

Moedjib mengatakan aksi yang digelar mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB secara umum menuntut manajemen melihat dan memperlakukan pekerja sebagai aset yang harus dijaga. Selain itu, SP Danamon secara khusus meminta beberapa hal yang sudah terjadi hendaknya diperbaiki. Misalnya, PHK massal yang tidak patut dan dikembalikannya kesejahteraan karyawan yang sedikit demi sedikit dikurangi pihak manajemen.

“Kalau ini tidak direspons dengan baik, kami terpaksa akan menggerakkan massa secara nasional,” kata Moedjib.

Aksi tersebut diikuti oleh pekerja Danamon dari seluruh wilayah Jawa Timur sebanyak 400 orang. Moedjid berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan dukungan politis terhadap kasus ini. Mengingat, anggota yang tergabung dalam SP Danamon paling banyak berasal dari wilayah Jawa Timur.

“Saya minta perhatian yang serius dari pemerintah provinsi untuk turut mengawasi eksekusinya,” kata Moedjib.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Soekardo, yang menerima perwakilan massa unjuk rasa, mengatakan akan melaporkan aspirasi SP Danamon kepada Gubernur Jawa Timur. Menurut dia, Pemprov Jawa Timur melalui gubernur telah menyatakan menghentikan PHK terhadap karyawan. “Kami akan memfasilitasi aspirasi yang disampaikan oleh teman-teman dari SP Danamon,” ucapnya.

Baca : Unjuk Rasa Karyawan Bank Danamon, Jalan Rasuna

Heriyanto Agung Putra, Direktur Danamon, menjelaskan Danamon senantiasa berkomunikasi dengan sebaik-baiknya dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia untuk memastikan pemenuhan hak-hak normatif pekerja.

"Manajemen Danamon menghargai hak pekerja dan Serikat Pekerja untuk menyampaikan aspirasi sepanjang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi kami menyayangkan penyampaian aspirasi tersebut karena belum sejalan dengan upaya komunikasi yang dibangun," kata Heriyanto.

Heriyanto menambahkan seluruh kegiatan operasional perbankan Danamon, termasuk cabang Gubernur Suryo Surabaya dan cabang-cabang Danamon lainnya, tetap berjalan secara normal untuk melayani masyarakat dan nasabah dengan sebaik-baiknya

JAYANTARA MAHAYU | VINDRY FLORENTIN

Catatan Redaksi:

Ada tambahan penjelasan dari manajemen Danamon dalam berita ini.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

16 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

16 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

16 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Sambut Libur Panjang Idul Fitri, Danamon Lakukan Penyesuaian Jadwal Operasional

39 hari lalu

Sambut Libur Panjang Idul Fitri, Danamon Lakukan Penyesuaian Jadwal Operasional

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengumumkan jadwal operasional kantor cabang dan layanan periode libur Idul Fitri.

Baca Selengkapnya