Aktivitas kapal pengangkut pasir Vox Maxima di areal reklamasi Teluk Jakarta, 13 Februari 2016. Reklamasi seluas 51 ribu hektare ini merupakan bagian dari proyek tanggul raksasa atau "Giant Sea Wall" hingga kini masih menuai pro dan kontra. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendatangi kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman. Kedatangannya untuk membahas proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Tanggul Laut Raksasa Jakarta.
"Saya mau membahas proyek NCICD, detailnya nanti saja, baru mau rapat, nanti ya," kata Basuki saat ditemui di Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017.
Basuki datang pukul 11.45 dengan mengenakan safari putih. Dia mengungkapkan bahwa dalam rapat nanti yang memberi penjelasan adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Selain Basuki, telah hadir Bambang Brodjonegoro serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Mereka datang hanya berselang sepuluh menit antara satu sama lain.
Sebelumnya, Menteri Bambang mengatakan, tanggul pantai sepanjang 20 kilometer di Teluk Jakarta harus segera dibangun. Tanggul pantai itu akan tersebar di titik-titik kritis yang tingkat penurunan tanahnya paling dalam.
"Untuk daerah kritis harus dibuat. Tak ada pertanyaan lagi sebaiknya dibuat atau akan dibuat, harus dibuat," ucap Bambang seusai rapat bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu, 8 Maret 2017.
Berdasarkan hasil kajian Bappenas untuk pengembangan Teluk Jakarta, tanggul pantai sepanjang 20 kilometer akan dibangun di pantai utara Ibu Kota. Tanggul tersebut dibutuhkan karena saat ini tanggul pantai Jakarta hanya mencapai 340 meter. Rencananya, tanggul itu akan dibangun tahun ini dan diperkirakan rampung pada 2018.
Menurut Bambang, pemerintah belum membahas kelanjutan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) alias tanggul raksasa. "NCICD adalah rencana jangka panjang. Memang ada argumen bahwa suatu saat Jakarta akan perlu tanggul laut. Jakarta akan tenggelam karena permukaan air tanahnya turun," ujarnya.