UMK Hingga Harga Energi Jadi Tantangan Industri Manufaktur

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 13:44 WIB

Buruh Pabrik/TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan memaparkan tantangan yang dihadapi industri manufaktur Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan penentuan upah minimum karyawan (UMK) yang ditentukan oleh negosiasi di tingkat pemerintah daerah.

"Investor jadi takut karena kita membebaskan daerah kelola UMK nya sendiri, jadi mereka ada yang lebih memilih investasi di Malaysia," ujar Putu, dalam International Seminar Continued Sustainable Development, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 8 Maret 2017.

Putu menuturkan tak jarang hal ini juga membuat investor memindahkan investasinya ke daerah lain atau bahkan negara lain. "Banyak daerah ditinggalkan, misalnya kalau ke Malaysia ya karena pemerintahnya lebih stabil mengelola UMK."

Baca: Rumah Hingga Kapal Pesiar Bakal Kena Pajak Barang Mewah

Tantangan yang kedua adalah terkait dengan peningkatan kualitas, produktivitas, dan kompetensi sumber daya manuska. "Kita punya banyak SDM tapi mereka bukan yang dibutuhkan industri, sehingga terpaksa industri harus training lagi dan akhirnya biasa," ucap Putu. Menurut dia, Indonesia masuk dalam kategori tenaga kerja dengan produktivitas paling rendah di ASEAN.

Tantangan berikutnya kata Putu adalah terkait dengan harga energi di dalam negeri, seperti gas, BBM, dan listrik. "Bahaya kalau kita membiarkan energi jadi komoditas pasar untuk mengambil keuntungan," ujarnya. Dia melanjutkan kebutuhan energi sudah seharusnya dikendalikan oleh pemerintah, sehingga dapat menggerakkan industri barang dan jasa.

Simak: Kepala Bappenas Temui Luhut Bahas Kajian Reklamasi Teluk Jakarta

Jika tidak, maka menurut Putu, industri dalam negeri menjadi tidak kompetitif, dan investor akan memilih berinvestasi di negara lain. "Pemerintah harus mengatur kembali strategi industri nasional, industri harus menambah daya tarik investasi dan tenaga kerja."

Kemudian, Putu pun mendorong perbaikan dalam sistem logistik dan infrastruktur, guna memudahkan perpindahan produk ataupun bahan baku barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain.

Dia mengatakan Kementerian Perindustrian juga bertanggung jawab membangun struktur industri dalam negeri atau menciptakan kebergantungan dalam supply chain atau rantai pasok.

Simak: Pemerintah Melebur Aldevco ke Inalum

"Satu industri kan jarang memproduksi seluruh komponennya sendiri, ada dia beli dari pabrik-pabrik di sekitarnya," katanya. Putu berharap pertumbuhan industri komponen dalam negeri, baik skala kecil maupun menengah dapat terus meningkat dan berdaya saing.

Terakhir, terkait dengan sumber pembiayaan dan pendanaan yang kata Putu masih terbatas, juga perlu menjadi perhatian khusus. "Banyak yang mau usaha di Indonesia tapi bunga bank-nya tinggi, sehingga lebih memilih untuk meminjam di Malaysia karena lebih murah."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

10.000 Ton Beras Impor India Tiba di Medan

7 Maret 2018

10.000 Ton Beras Impor India Tiba di Medan

Beras impor akan disimpan dahulu di gudang Bulog.

Baca Selengkapnya

Kemendag Umumkan Pelanggar Ketentuan, Mayoritas Produk Cina

12 Desember 2017

Kemendag Umumkan Pelanggar Ketentuan, Mayoritas Produk Cina

Kementerian Perdagangan mempublikasikan 171 produk yang tidak memenuhi ketentuan, mayoritas produk Cina.

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga: RUU Perkelapasawitan Berisiko Tumpang-Tindih

18 Juli 2017

Menteri Airlangga: RUU Perkelapasawitan Berisiko Tumpang-Tindih

Draf beleid RUU Perkelapasawitan dinilai tidak memuat kebijakan baru alias
mengatur

hal-hal yang sudah berlaku.

Baca Selengkapnya

Stabilkan Harga, Pemerintah Tak Batasi Impor Bawang Putih  

17 Mei 2017

Stabilkan Harga, Pemerintah Tak Batasi Impor Bawang Putih  

Pemerintah tetap meminta para pengimpor melaporkan berapa banyak bawang yang diimpornya untuk mengetahui stok bawang yang ada di gudang.

Baca Selengkapnya

Inacraft 2017, Bengkalis Pamerkan Beragam Songket  

27 April 2017

Inacraft 2017, Bengkalis Pamerkan Beragam Songket  

Untuk lebih mempromosikan hasil kerajinan Kabupaten Bengkalis, setiap pengunjung stan di Inacraft 2017 diberi cendera mata khas Negeri Junjungan.

Baca Selengkapnya

Upah Buruh Tani dan Bangunan Naik Rp 268

15 Maret 2017

Upah Buruh Tani dan Bangunan Naik Rp 268

September 2016, upah buruh tani Rp 49 ribu, sedangkan pada Februari 2017 tercatat naik menjadi Rp 49.268.

Baca Selengkapnya

Harga CPO Berpeluang Tembus 3.400 Ringgit Bulan Depan

18 Januari 2017

Harga CPO Berpeluang Tembus 3.400 Ringgit Bulan Depan

Harga minyak kelapa sawit atau CPO terus meningkat akibat pasokan yang terbatas.

Baca Selengkapnya

Jumlah IKM Ditargetkan Naik 4,7 Persen pada 2017

30 Desember 2016

Jumlah IKM Ditargetkan Naik 4,7 Persen pada 2017

Kementerian juga akan melakukan revitalisasi kepada 1200 sentra IKM.

Baca Selengkapnya

Bekas Lokalisasi Dolly Dapat Hibah Alat Industri

16 Desember 2016

Bekas Lokalisasi Dolly Dapat Hibah Alat Industri

Sejak 2014 lalu Kementerian Perindustrian sudah ikut membantu pembuatan sepatu yang dilakukan oleh warga di Putat Jaya.

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga: Industri Kita Banyak yang Juara

10 Desember 2016

Menteri Airlangga: Industri Kita Banyak yang Juara

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri dalam negeri tidak kalah dengan negara-negara lain.

Baca Selengkapnya