TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan memanggil para bandar besar cabai untuk meminta keterangan terkait dengan dugaan praktek kartel cabai. “Bandar yang kami panggil berdasarkan informasi kepolisian. Jadi polisi yang mengusut dari sisi pidana, kami akan mendalami dugaan kartelnya,” kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Selasa, 7 Maret 2017.
Baca: Kartel Cabai, Ini Modus Para Tersangka
Dugaan kartel ini, kata dia, terjadi karena ada pembagian wilayah di antara para bandar tersebut. KPPU menduga para bandar bersekongkol berdasarkan wilayah pasar. Jika itu terpenuhi, hal tersebut termasuk kartel. “Ini yang kami dalami,” ujar Syarkawi.
Baca: Pedasnya Ulah Kartel Cabai
Direktur Penindakan KPPU Gopprera Panggabean menyatakan KPPU terus mendalami jalur distribusi cabai dari petani ke pengepul, dari pengepul ke bakul, dan dari bakul ke bandar. KPPU masih menelusuri ada tidaknya kesepakatan pengepul untuk mengambil ke petani dengan harga tinggi.
Baca: Mendag Apresiasi Penangkapan Kartel Cabai
Saat ini harga cabai di tingkat petani sebesar Rp 70 ribu. Seharusnya, kata dia, dengan harga sebesar itu, ditambah margin dan biaya transportasi di tingkat pengepul dan bandar, harga cabai tetap lebih rendah daripada harga sekarang, yang mencapai Rp 150 ribu. “Kami telusuri apakah tingginya harga itu memang karena kesepakatan, atau memang masing-masing mengambil margin besar.”
Sementara itu, kemarin, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI kembali menangkap satu tersangka kasus dugaan monopoli harga cabai rawit merah. Satu tersangka ini berperan sama dengan dua tersangka lain yang ditahan sejak pekan lalu, yakni sebagai pengepul di daerah Solo, Jawa Tengah.
Gopprera menyatakan, para pengepul yang telah ditangkap polisi ini berperan mengalihkan penyaluran atau distribusi dari petani kepada perusahaan. Padahal, seharusnya, para pengepul langsung mendistribusikan ke Pasar Induk. “Mereka jual ke pabrik dengan harga tinggi, sehingga petani ikut menjual dengan harga tinggi.”
PRAGA UTAMA
Berita terkait
Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia
30 hari lalu
Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.
Baca SelengkapnyaKasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi
39 hari lalu
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaPPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi
50 hari lalu
PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.
Baca SelengkapnyaKPPU Usulkan Multi Provider Avtur, Pengamat Penerbangan Ungkap Dampaknya
9 Februari 2024
KPPU mengusulkan multi provider terhadap sistem penyediaan atau pendistribusian avtur untuk menekan harga tiket pesawat. Efektifkah?
Baca SelengkapnyaDitengarai Monopoli Sistem Pembayaran Play Store oleh KPPU, Google Kecewa
6 Februari 2024
Google kecewa disebut monopoli sistem pembayaran play store oleh KPPU.
Baca SelengkapnyaKPPU Duga Shopee dan Google Lakukan Monopoli
6 Februari 2024
KPPU menduga dua raksasa teknologi PT Shopee International Indonesia dan PT Google Indonesia melakukan monopoli.
Baca SelengkapnyaSelesaikan Kajian Monopoli Avtur, KPPU Surati Luhut Minta Pasar Terbuka
6 Februari 2024
KPPU mengaku telah menyelesaikan kajian monopoli avtur. KPPU meminta Luhut membuka pasar penyedia avtur.
Baca SelengkapnyaHarga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli
6 Februari 2024
KPPU menyebut harga tiket pesawat mahal karena avtur juga mahal karena monopoli.
Baca SelengkapnyaTarget 100 Hari Anggota KPPU yang Baru Dilantik Jokowi Hari Ini, Apa Saja?
18 Januari 2024
Salah satu isu yang sedang dibahas oleh KPPU yaitu bagaimana merespons monopoli produk avtur.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Praktik Monopoli BUMN hingga Swasta Tak Punya Peran: Ngono Yo Ngono, Ning Yo Ojo Ngono
11 Januari 2024
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo blak-blakan menjawab pertanyaan soal praktik monopoli yang dilakukan oleh sejumlah BUMN saat ini.
Baca Selengkapnya