Komnas HAM: Tak Ada Jual-Beli Tanah di Tambang Freeport

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 7 Maret 2017 19:12 WIB

Solidaritas Pekerja PT Freeport Indonesia melakukan aksi damai di depan Kementerian ESDM, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, 7 Maret 2017. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai mengatakan pihaknya telah melakukan penyidikan terkait dengan ada-tidaknya transaksi jual-beli tanah di lahan tambang PT Freeport Indonesia, unit usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc. Dari hasil pemantauan yang dilakukan dari 2015 hingga 2017, mereka menemukan fakta bahwa pemerintah Indonesia dan PT Freeport tidak pernah membayar transaksi jual-beli atas tanah yang dimiliki warga suku Amungme dan Kamoro di Timika, Papua.

"Kalau pernah jual-beli di mana, kepada siapa, siapa notarisnya. Dan hasilnya, Komnas HAM menanyakan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Freeport, Kementerian Agraria, dan mereka tidak pernah membuktikan bukti autentik adanya transaksi jual-beli," ujar Natalius di kantor Kementerian ESDM, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca: Tutup IORA, Presiden Jokowi Ingin Intensifkan Kerja Sama Ekonomi

Hari ini, Komnas HAM mewakili warga Papua menemui Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. Selama 40 menit mereka mengadakan pertemuan secara tertutup, mereka menawarkan diri menjadi mitra strategis pemerintah dalam perundingan dengan PT Freeport. Selain itu, mereka menyampaikan hasil temuannya. Mereka menganggap, telah terjadi penguasaan dan perampasan hak masyarakat secara sewenang-wenang oleh Freeport dan pemerintah.

"Jadi harus ada kompensasi berupa uang dan share saham. Untuk itu (hasil pemeriksaan) kami serahkan ke Pak Menteri. Selanjutnya Pak Menteri untuk ditindaklanjuti," kata Natalius.

Natalius menambahkan, Komnas HAM sangat konsen terhadap adanya proses perundingan dan negosiasi yang sedang terjadi antara pemerintah dan Freeport. Menurut mereka, pemerintah Indonesia sebagai salah satu otoritas dan Freeport sebagai pemilik sarana dan prasarana pertambangan, sedangkan masyarakat lokal mempunyai hak atas sumber daya alam. Karena itu, mereka menginginkan adanya kepastian keterlibatan masyarakat lokal di dalam perundingan tersebut.

Baca: Mari Pangestu: Waspadai Perang Dagang Global Raga-gara Trump

"Apakah melalui kontrak karya atau izin usaha pertambangan khusus (IUPK), soal pilihan tergantung pemerintah dan Freeport. Tapi bagi kami, Komnas HAM konsen untuk memastikan agar masyarakat harus jadi bagian dalam subjek pengambilan keputusan," tuturnya.

Menurut Natalius, kepastian masyarakat Timika atas posisi perundingan tersebut penting untuk menentukan arah, seperti pengelolaan perusahaan, kepastian pembangunan kapasitas sosial, keberlanjutan usaha, serta kepastian untuk menjadi mitra strategis pengelolaan usaha yang saat ini dioperasikan Freeport.

"Apakah nanti perundingan antara Freeport dan pemerintah berhasil, kemudian Freeport melanjutkan usahanya atau terhenti, bagi kami bukan menjadi konsen. Bagi kami kalau dilanjutkan, bagaimana posisi masyarakat, dan kalau terhenti, bagaimana tanggung jawab akibat operasi yang menyebabkan berbagai kekurangan," ucap Natalius.

DESTRIANITA

Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

14 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

25 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

30 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya