Rating Investasi Indonesia Naik dari Stabil Jadi Positif

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 7 Maret 2017 15:29 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) saat menghadiri acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCR) memperbaiki peringkat investasi Indonesia dari stable (stabil) menjadi positive (positif).

Lembaga itu juga sekaligus mengafirmasi rating Indonesia dengan status BBB- (investment grade) pada Selasa, 7 Maret 2017. Juru Bicara Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, berdasarkan rilis JCR terungkap bahwa perbaikan peringkat karena dua faktor kunci outlook sovereign credit rating Indonesia.

"Pertama, perbaikan iklim investasi yang didorong oleh berbagai paket kebijakan ekonomi dan kedua, perlambatan utang luar negeri swasta,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca : Ekonom Ini Perkirakan Pertumbuhan Investasi Masih Rendah

Menurut Tirta, perlambatan utang swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non-bank yang diatur oleh BI.

Lebih lanjut JCR menyebutkan bahwa implementasi 14 paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan pemerintah sejak September 2015 mencerminkan tingginya upaya dalam melakukan reformasi struktural. Paket kebijakan itu di antaranya dalam rangka meningkatkan daya saing industri, daya beli masyarakat, investasi, ekspor, efisiensi sektor logistik serta pariwisata.

Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, menyatakan perbaikan outlook JCR merupakan hasil upaya pemerintah dan otoritas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah dinamika perekonomian global. Perbaikan outlook tersebut menambah keyakinan pemangku kepentingan internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia yang semakin baik ditopang oleh fundamental ekonomi yang semakin kuat.

Baca : Bunga Kredit Ultra Mikro Akan Disetarakan dengan KUR

“BI akan senantiasa menerapkan bauran kebijakan yang kredibel dan konsisten, serta berkoordinasi dengan pemerintah guna memastikan ketahanan ekonomi domestik terhadap gejolak eksternal, termasuk untuk terus mendukung implementasi reformasi struktural,” ungkapnya.

JCR sebelumnya mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada BBB-/stable outlook pada tanggal 1 Februari 2016.

Pada 17 Februari 2017 lalu, lembaga pemeringkat lainnya Moody’s Investor Service juga menaikkan rating surat Indonesia dari stabil menjadi positif. Agus menambahkan salah satu pertimbangan Moody's menaikkan rating tersebut karena BI dan otoritas lainnya melakukan pendalaman pasar keuangan. Dengan kenaikan peringkat itu, dia meminta industri perbankan menyiapkan paket hedging (lindung nilai).

Baca : Pansel OJK Beri Bocoran Seleksi Tahap IV

"Karena sebagaimana aturan yang kami keluarkan, perusahaan yang memiliki utamg luar negeri harus menjaga posisi resiko foreign exchange," kata Agus.

ABDUL MALIK | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya