Bisnis Homestay di Bromo-Tengger-Semeru Naik Signifikan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 7 Maret 2017 06:00 WIB

Warga berbondong menaiki kawah gunung berapi, gunung Bromo guna mengikuti upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, 20 Juli 2016. Upacara Yadnya Kasada merupakan upacara sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang digelar setiap bulan Kasada atau hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Percepatan pembangunan homestay di salah satu destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yakni Bromo –Tengger-Semeru, Jawa Timur terus mengalami perkembangan signifikan.

Pemerintah Indonesia di bawah naungan Kementerian Pariwisata memiliki tiga program prioritas untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yakni melalui program pemasaran go digital, air connectivity, dan homestay.

”Sejauh ini yang sudah terlapor terbangun sekitar 135 homestay, jelas ini kabar menggembirakan bagi destinasi Bromo dan sekitarnya. Proses pembangunannya masih terus berjalan,” ujar Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restaurant Republik Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin, mengutip keterangan resminya, Senin, 6 Maret 2017.

Lebih lanjut, Digdoyo mengatakan menjamurnya pembangunan homestay yang ada di Bromo dan sekitarnya diharapkan menjadi momentum untuk semua pihak bersinergi dalam membangun pariwisata Indonesia.

Tak hanya itu, ketersediaan homestay dengan kuantitas yang cukup banyak nantinya dapat mengakomodir semua keperluan dan permintaan tamu yang datang. ”Contohnya jika memang ada rombongan besar yang datang dan memerlukan kamar banyak, tentu keberadaan homestay sangat membantu hotel. Ini yang dibilang sinergitas yang positif. Namun semua harus berjalan dengan aturan yang baik,” ucapnya.

Ke depan, dirinya mengharapkan adanya kepastian peraturan dan kewenangan yang bisa menjadi kerangka acuan pembangunan homestay sehingga dapat terorganisir dengan baik dan tertib. Nantinya instansi terkait, ucapnya, harus terus mensosialisasikan kepada asosiasi maupun pelaku wisata Bromo dan terus membenahi kekurangannya agar masa depan pariwisata di Bromo terus menjadi lebih baik, termasuk juga dengan keberadaan homestay.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menargetkan pembangunan homestay di desa prioritas sebanyak 100.000 unit pada 2019. Khusus untuk tahun ini, pembangunan homestay diharapkan dapat menyentuh angka 20.000 unit.

Sebanyak 10 destinasi ‘Bali Baru’ pun diprioritaskan untuk dikembangkan antara lain Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo-Tengger-Gunung Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung).

“Banyak pihak yang mengeluh ketika ada event besar, terutama yang berskala internasional, mereka sulit menemukan akomodasi yakni hotel. Saya rasa ini nice problem karena menciptakan peluang bagi kehadiran homestay rakyat,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menurut dia, solusi jangka pendek yang bisa ditawarkan untuk mengatasi keterbatasan jumlah hotel adalah mengembangkan industry homestay di sekitar kawasan yang menjadi lokasi wisata tersebut.

Dalam jangka panjang, tingginya permintaan tersebut akan dilirik oleh pengusaha perhotelan untuk membangun hotel atau sarana pariwisata lainnya di suatu daerah. Tak hanya itu, agenda pariwisata yang konsisten dan berskala besar merupakan faktor kepastian bisnis bagi para pengusaha swasta yang bergerak di sektor pariwisata.

BISNIS.COM

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya