Hasil Kajian Reklamasi Jakarta Diserahkan ke Gubernur Baru  

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 11:27 WIB

Dampak Reklamasi Teluk Jakarta, Nelayan Disini Kesulitan Cari Ikan.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyelesaikan kajian tentang reklamasi Teluk Jakarta. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Arifin Rudiyanto, hasil kajian telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca: Siasat di Balik Suap Reklamasi

Awalnya, kajian tersebut akan diumumkan pada pertengahan Februari lalu, namun ditunda karena pemilihan Gubernur DKI Jakarta memasuki putaran kedua. Dia menuturkan rekomendasi teknis itu akan dikomunikasikan dengan Gubernur DKI Jakarta terpilih. “Tapi, untuk dipublikasikan, menunggu komandan DKI Jakarta yang baru. Karena mereka yang paling berkepentingan,” kata dia kepada Tempo, Selasa 28 Februari 2017.


Baca: Reklamasi Harus Sesuai Koridor

Kajian tersebut berisi rekomendasi teknis mulai dari regulasi kelembagaan, kerangka investasi, aspek lingkungan, hingga perencanaan tata ruang dan wilayah. Hasil kajian Bappenas tentang reklamasi teluk Jakarta juga memasukkan revisi rencana tata ruang dan wilayah kota Jabodepunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Puncak, dan Cianjur).

Revisi itu termuat sebagai satu kesatuan tata ruang yang melingkupi daratan dan lautan. Selain itu, diatur pula tentang pemanfaatan daerah aliran sungai dan aturan ruang di daerah penyangga Ibu Kota tersebut, termasuk pembangunan perumahan.

Menurut Arifin, tidak menutup kemungkinan adanya pembangunan pulau reklamasi nantinya. “Intinya reklamasi di-lead pemerintah, bukan swasta. Regulasi yang ditetapkan akan menjaga daya dukung lingkungan.” Dengan rekomendasi teknis Bappenas, menurut dia, kebijakan reklamasi nantinya akan mempertimbangkan asas manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, tinjauan aspek budaya dan ekonomi, serta sesuai dengan regulasi yang menjamin keadilan sosial.

Proyek reklamasi Teluk Jakarta menimbulkan kontroversi yang melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lintas kementerian, pengembang, hingga nelayan. Melalui Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia menggugat pemerintah DKI Jakarta berkaitan dengan pemberian izin reklamasi Pulau F, I, dan K. Proses reklamasi diduga menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun karena area perairan hilang.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | ALI HIDAYAT (MAKASSAR)

Berita terkait

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.

Baca Selengkapnya

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

29 April 2022

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

21 Februari 2022

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

BRIN tengah mencari cara melembagakan bentuk kerja sama dengan LRI seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah universitas.

Baca Selengkapnya

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

21 Februari 2022

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

Lembaga riset independen melakukan riset hingga dapat menghasilkan produk pengetahuan, lalu mengadvokasi kepada lembaga pemerintahan agar dapat mendorong pada hasil kebijakan yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

23 Desember 2021

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

Konsolidasi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyiapkan pendanaan biru sehingga dapat memperoleh blue bond.

Baca Selengkapnya

Mengulas Swakelola Tipe III antara Pemerintah dan Ormas

23 November 2021

Mengulas Swakelola Tipe III antara Pemerintah dan Ormas

Swakelola Tipe III baru berjalan sejak 2018. Masih banyak pihak ormas dan pemerintah yang belum memahaminya. Sosialisasi penggunaan dan manfaat patut digencarkan.

Baca Selengkapnya

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

16 Juli 2021

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

Setiap bentuk investasi bidang perikanan, pesisir dan laut harus berbasis kemampuan daya dukung, kemampuan resilience ekosistem dan berdampak luas bagi ekonomi masyarakat

Baca Selengkapnya

Harmonisasi Pembangunan Kelautan Dan Perikanan

15 Juli 2021

Harmonisasi Pembangunan Kelautan Dan Perikanan

Ada tiga isu yang sangat strategis yakni harmonisasi kewenangan dan kordinasi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, serta harmonisasi Rencana Pengelolaan Perikanan setiap WPP.

Baca Selengkapnya

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

15 Juli 2021

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

Setiap bentuk investasi bidang perikanan, pesisir dan laut harus berbasis kemampuan daya dukung, kemampuan resilience ekosistem dan berdampak luas bagi ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya