Analis Prediksi IHSG Menguat Hari Ini

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 08:52 WIB

Penampilan Nidji di penutupan perdagangan IHSG bulan Januari di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 31 Januari 2017. Sebelumnya pada sesi pembukaan, IHSG berada di level 5.316,66. TEMPO/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat dalam rentang terbatas. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 5.370 hingga resisten di 5.420.

David mengatakan peluang penguatan didorong antisipasi pasar atas sejumlah isu individual positif, seperti rilis laba dan rencana pembagian dividen sejumlah emiten sektoral. Ia mengatakan saham berbasis komoditas pun berpotensi menguat. "Harga minyak dan logam yang rebound akhir pekan lalu akan turut berimbas positif terhadap pergerakan harga saham emiten berbasiskan komoditas," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Maret 2017.

Baca: IHSG Menguat 26,55 Poin

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG terkoreksi akibat aksi ambil untung pemodal. IHSG tutup di 5391,215, turun 17 poin atau 0,3 persen. Koreksi tersebut terimbas pelemahan yang terjadi di Wall Street malam sebelumnya dan pasar saham kawasan Asia.

Sentimen pasar juga digerakkan sejumlah isu individual, terutama terkait dengan rilis laba sejumlah emiten sektoral. Harga komoditas minyak mentah dan sejumlah komoditas logam yang terkoreksi turut menekan sejumlah saham pertambangan logam.

Baca: IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Selama sepekan kemarin, IHSG bergerak relatif flat atau hanya menguat tipis 0,1 persen. Sentimen positif dari eksternal terutama terimbas pergerakan bullish pasar Wall Street merespons pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di depan Kongres, Selasa lalu. Trump memaparkan rencana pemotongan pajak korporasi dan peningkatan belanja pemerintah di bidang infrastruktur. Kebijakan tersebut diyakini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi Amerika.

Optimisme tersebut mendorong penguatan dolar Amerika. Namun dampaknya negatif bagi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika. Nilai tukar rupiah sepekan kemarin melemah 0,3 persen hingga berada di Rp 13.375.

Sementara Wall Street akhir pekan lalu bergerak terbatas tutup flat. Indeks DJIA dan S&P masing-masing hanya menguat tipis 0,01 persen dan 0,05 persen di 21.005,71 dan 2.383,12. David mengatakan pasar cenderung menahan diri melanjutkan aksi beli pascapidato Gubernur Bano Sentral Amerika yang memberikan sinyal kenaikan bunga Fed Fund Rate kemungkinan terjadi pada pertemuan Maret. Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,9 persen dan 0,7 persen melanjutkan tren bullish.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya