Ditjen Pajak Klaim Google Akan Bayar Tunggakan dan Denda  

Reporter

Sabtu, 4 Maret 2017 12:39 WIB

Cnetwork.in

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Muhammad Haniv,mengklaim Google bersedia membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang ditekankan pemerintah. Tapi dia menolak merinci nilai pajak yang akan dibayarkan perusahaan yang bermarkas di Lembah Silikon, San Francisco, Amerika Serikat, itu.


Baca : Tarik Pajak Google, Ini Skenario Ditjen Pajak

Haniv hanya mengatakan tagihan yang akan dibayarkan Google sudah termasuk denda dan tunggakan lainnya. "Pokoknya semuanya satu paket, selesai," ucapnya di kantor Kementerian Keuangan, Jumat 3 Maret 2017.


Baca : Dua Jam di Direktorat Jenderal Pajak, Ini Komentar Google


Dia mengatakan Google Asia Pacific Pte Ltd telah bersepakat membayar tagihan pajaknya dalam waktu dekat. Menurut dia, penyelesaian masalah pajak Google hampir mencapai titik temu dan kedua pihak saling memahami kepentingan masing-masing. "Segera, pokoknya kurang dari sebulan. Selama ini ada upaya-upaya perhitungan," kata dia.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak menunggu Google untuk menyetorkan data pendukung yang membuktikan klaim penghasilan laba sebelum pajaknya mencapai Rp 74,5 miliar pada 2012-2015. Google mengklaim telah menyetorkan pajak Rp 18,5 miliar pada periode yang sama. Adapun pada 2015 Google mengaku menghasilkan laba Rp 20,9 miliar dan telah menyetor pajak Rp 5,2 miliar. Dari 282 ribu transaksi, hanya 35 ribu yang berasal dari Indonesia.

Angka itu jauh dibanding perkiraan aparat pajak yang menaksir tunggakan Google mencapai Rp 5 triliun untuk tahun pajak 2015.

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, mengatakan jalur damai memang menjadi solusi yang paling baik bagi kedua pihak. Menurut dia, minimnya aturan soal keharusan perusahaan teknologi dan Internet membentuk badan usaha tetap (BUT) menjadi penghalang untuk menarik pajak. Selain itu, kata Prastowo, Google berpeluang menang dalam sengketa pajak internasional lantaran belum adanya aturan terhadap pajak perusahaan over the top hingga saat ini.

Pada pertengahan bulan lalu, Ditjen Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) untuk Google Asia Pacific. Surat tersebut berisi temuan pemeriksaan, pos dan nilai yang dikoreksi, penghitungan sementara jumlah pokok pajak terutang, serta sanksi administrasi.

Setelah menerima SPHP, subyek pajak wajib memberikan tanggapan tertulis atas surat tersebut dalam bentuk lembar pernyataan persetujuan jika menyetujui seluruh hasil pemeriksaan, atau surat sanggahan jika tidak setuju. Tanggapan ini paling lambat harus disetorkan dalam tujuh hari kerja sejak SPHP diterima. Google terdaftar sebagai badan hukum di Kantor Pelayanan Pajak Tanah Abang III dengan status penanaman modal asing sejak 15 September 2011. Google Indonesia merupakan dependent agent dari Google Asia Pacific Pte Ltd di Singapura.

GHOIDA RAHMAH | PUTRI ADITYOWATI | ANDI IBNU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

9 September 2023

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.

Baca Selengkapnya

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

31 Juli 2023

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

Google menjadi produk mesin pencarian teratas. Ada beberapa faktor yang menopangnya. Kini, Neeva hadir untuk menantang dominasi tersebut.

Baca Selengkapnya