Dana Pihak Ketiga Bank Sumsel Babel Naik Jadi Rp 14 Triliun  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 12:35 WIB

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Palembang - Kinerja Bank Sumsel Babel semakin membaik seiring bergairahnya harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir ini. Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil menjelaskan salah satu indikatornya adalah pencapaian dana pihak ketiga (DPK) tahun 2016 yang tumbuh 17,40 persen atau Rp 14,221 triliun. Sedangkan tahun 2015 DPK hanya tercatat Rp12,110 triliun. “Artinya DPK kami tumbuh jauh di atas rata-rata perbankan nasional,” kata Adil, Rabu, 1 Maret 2017.

Sumatera Selatan memiliki 17 Kabupaten dan kota dengan jumlah penduduk lebih dari 8 juta jiwa. Sebagian penduduknya masih menggantungkan hidupnya dengan hasil komoditas pertanian seperti sawit dan karet. Sehingga wajar bila harga komoditas bergerak naik maka kinerja perbankan ikut bergerak fositif kata Muhammad Adil. Selain mencatatkan pertumbuhan DPK, selama 2016, aset Bank Sumsel Babel juga tumbuh 14,51 persen atau setara Rp18,9 triliun. Sedangkan kredit tumbuh 9,40 persen atau Rp 12,645 miliar.

Baca: Bank Syariah Mandiri Biayai 3 Proyek Infrastruktur Grup Inka


Guna melakukan evaluasi kinerja tahun lalu dan memaparkan strategi perseroan untuk beberapa tahun kedepan, kemarin Bank Sumsel Babel menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri pemegang saham mulai dari Gubernur Sumsel dan Bangka Belitung serta walikota dan para bupati dari kedua provinsi bertetangga ini. Dalam kesempatn tersebut juga disampaikan laba yang dicapai oleh perseroan serta pembagian deviden kepada masing-masing pemegang saham.

Sementara itu Mertolihan, Direktur Operasional merangkap Direktur Unit Usaha Syariah Bank Sumsel Babel menjelaskan tahun lalu pihaknya berhasil mencatatkan labah bersih setelah dipotong pajak sebesar Rp 300 miliar lebih. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 6,38 persen dibanding tahun 2015. 50 persen dari deviden akan dibagikan pada pemegang saham pemprov Sumsel selaku pemilik saham utama (28 persen), kabupaten dan kota, serta pemprov Bangka Belitung dan pemerintan daerah tingkat dua disana. “Angkanya sekitar Rp 150 miliar yang akan kami bagikan,” ujar Mertolihan.

Simak: Panin Luncurkan Program Tabungan Panin Super Bonanza



Tahun ini, Mertolihan sangat optimistis kinerja perusahaannya akan semakin baik. Hal ini didukung oleh bergeraknya harga komoditas. Selain itu dari sisi internal, pihaknya terus melakukan perbaikan layanan mulai dari penambahan kantor serta unit layanan. Salah satu diantaranya, kemarin berlangsung peluncuran fasilitas internet banking yang diharapkan mampu menjangkau setiap kepentingan nasabah kakap dan nasab umumnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebagai pemegang saham mayoritas, mengatakan pihaknya akan kembali menyuntikkan dana ke Bank Sumsel Babel melebihi angka yang telah ditanam tahun lalu. Penyertaan modal ia anggap sebagai langkah tepat untuk mendukung rencana ekspansi perseroan dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu ia menekankan agar Bank Sumsel Babel bisa lebih agresif dalam menjalankan bisnisnya agar tidak kalah dengan kompetitor dari luar daerah. "BSB harus segera terlibat dalam bisnis di KEK Tanjung Api-api," kata Alex.



Advertising
Advertising

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

27 September 2023

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.

Baca Selengkapnya

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

12 Juni 2023

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

11 Februari 2023

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

6 Februari 2023

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.

Baca Selengkapnya

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

13 Januari 2023

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

27 September 2022

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan masih ada kemungkinan Indonesia terkena dampak dari resesi global.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

23 September 2022

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur setelah harga BBM naik, harga sejumlah jenis beras di sana ikut naik

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

2 September 2022

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

CIPS menyebutkan tingginya harga beberapa komoditas pangan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya