TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pelaku industri pariwisata terus terlibat aktif dalam upaya pengembangan destinasi wisata baru untuk meraih target wisatawan mancanegara (wisman) hingga 15 juta orang pada tahun ini.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, beberapa daerah di Indonesia mencatat kenaikan wisman cukup signifikan pada tahun lalu yakni Sam Ratulangi Sulut yang melesat 108,7%, Sepinggan 39,8%, Adi Sucipto Yogyakarta 37,87%, Lombok29,23%, dan Hasanudin naik 29,07%.

“Pemerintah sangat fokus menjaring wisman dari China. Salah satu daerah yang cukup fokus melakukan ini adalah Kepulauan Riau. Bahkan, mereka [wisman] bisa langsung menuju ke destinasi tanpa harus transit di Jakarta atau kota lainnya,” kata Direktur PT Batamasjaya Wirautama T&T Irwandi Azwar kepada Bisnis, Selasa (28 Februari 2017).

Saat ini, dirinya mencatat Kepri tengah membangun sejumlah destinasi prioritas antara lain Pulau Manis yang memiliki Eco-theme park yang bernama Fantasy Island, Pulau Bintan, dan Pulau Abang dengan wisata baharinya.

Irwandi mengungkapkan fokus pengembangan pariwisata di Kepri akan diarahkan ke wisata bahari. Pasalnya, hampir 95% kawasan di Kepri terdiri dari lautan, dan sisanya sekitar 5% adalah daratan.

Per Desember 2016, jumlah kunjungan wisman di pintu masuk Batam dan Tanjung Pinang mengalami kenaikan masing-masing 48,92% dan 58,57% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

“Target utamanya memang wisman dari Cina, kedua Singapura karena kedekatannya dengan Kepri. Karakteristik Kepri cukup unik karena kami ini gemuk di wisman tapi kecil di wisatawan lokal,” katanya.

Kendati demikian, dirinya menjelaskan kendala pengembangan wisata bahari adalah kondisi cuaca, terutama moon soon. Jika terjadi moon soon, hal itu akan memangkas jumlah kunjungan wisman ke Kepri.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur PT LeeBong Octa Samasta Sugianto menyebutkan kendala terbesar pengusaha dalam mengembangkan destinasi wisata berada pada kerumitan birokrasi perizinan.

“Saya sudah mengurus perizinan untuk pembangunan resort di Pulau LeeBong, Belitung, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Pemprov Babel beralasan mereka tidak memiliki kewenangan untuk memberikan izin pemanfaatan pulau kecil dan pesisir,” tambahnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, rata-rata wisatawan yang mengunjungi Pulau LeeBong setiap bulannya sudah lebih dari 1.000 orang, dan mayoritas merupakan wisatawan domestic. Untuk wisman, dirinya menjelaskan kebanyakan berasal dari Cina, dan Asia Tenggara.

Dalam waktu dekat, pihaknya dan Garuda Indonesia berencana melakukan kegiatan World Bike di Belitung. Nantinya, peserta yang ditargetkan mencapai 200-300 orang dan rute akan berakhir di Pulau LeeBong.

Pada tahun ini, Provinsi Babel memiliki setidaknya enam kalender wisata antara lain Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kota Pangkalpinang, Festival Cheng Beng di Pangkalpinang, Pangkalpinang Travel Mart, Pelangi Travel Mart di Pulau Bangka, Peh Cun di Pangkalpinang, Toboali City of Fire 2 di Bangka Selatan.

BISNIS